Daerah

Wujud Cinta, Pesantren Darunnajat Peringati Maulid Nabi Muhammad

Sel, 23 Januari 2018 | 16:01 WIB

Brebes, NU Online 
Ratusan santri, warga sekitar berkumpul bersama para habib di pelataran Pondok Pesantren Modern Darunnajat, Desa Pruwatan, Bumiayu, Brebes. Mereka membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW, Senin (22/1) pagi. 

Pada kesempatan itu, hampir seratus habib yang hadir, di antaranya Habib Muhammad Reza bin Muchsin  Al-Hamid (Tegal), Habib Ali Al-Quthban (Purbalingga), Syekh Dzahir dari dari Cape Town (Afrika Selatan), dan habib-habib lain dari Brebes, Tegal, Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Pemalang, dan masih banyak lagi.

Acara dimulai dengan shalawat beserta pembacaan Dziba’, lalu pembacaan doa, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Acara ditutup dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Habib Ali bin Umar dari Purbalingga.

Syekh Dzahir bin Ihsan dalam ceramah berbahasa Inggris menyampaikan bahwa untuk menjadi bagian dari pengikut Rasulullah SAW, maka seorang Muslim harus mencintai Nabi. 

Bentuk kecintaan kepada Nabi, lanjutnya, dapat ditunjukkan dalam peringatan Maulid Nabi. Dan barangsiapa yang tidak menerima maulid Nabi, maka mereka bukanlah bagian dari Nabi. 

“If  people do not accept the maulid of propeth Muhammad Saw they are not of them,” tegasnya. 

Habib Ali bin Umar dalam mauidhoh hasanahnya juga menyampaikan kepada seluruh hadirin agar kedatangan mereka di majelis tersebut adalah semata-mata karena kecintaannya terhadap Nabi Muhammad SAW bukan karena yang lain. 

“Mahabbah terhadap kanjeng Nabi merupakan suatu barometer seberapa besar keimanan seseorang, dan sebaliknya, iman seseorang dapat dilihat dari seberapa besar kecintaannya terhadap Nabi. Dikutip dari hadits sahih: لا يؤمن احدكم حتى اكون احب اليه من نفسه وماله واولاده (tidaklah beriman di antara kalian iman yang sempurna, sehingga aku lebih dicintai melebihi dari segala-galanya)” tambahnya. (Nuri Farikhatin/Abdullah Alawi)
.