Daerah

Warga NU Jadi Sasaran Empuk Dakwah HTI

Sen, 28 Oktober 2019 | 02:00 WIB

Warga NU Jadi Sasaran Empuk Dakwah HTI

Seminar dan bedah buku, PAC Ansor Jepara (Foto: NU online/Khabib)

Jepara, NU Online
Mantan kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ayik Hermansah mengatakan, dulunya anggota Hizbut Tahrir harus mengucapkan janji atau sumpah ketika dibaiat dan harus melaksanakan apa yang sudah menjadi pendapat Amir Hizbut Tahrir. 
 
"Ketika tidak dilaksanakan pasti mendapatkan sanksi," tegasnya.
 
Hal itu disampaikan pada acara Seminar dan Bedah Buku 'NKRI Daulah Santri; Menguliti Propaganda HTI' yang dihelat Ansor di Gedung MWCNU Bangsri Jepara, Sabtu (26/10).
 
Ayik Heriansyah yang saat ini aktif menjadi anggota Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Bandung membeberkan di saat sumpah baiat HTI dikatakan bahwa janji atau sumpah akan mengikat seseorang jika selama menjadi anggotanya.
 
"HTI lebih suka mencari sasaran dakwahnya kepada nahdliyin ketimbang Muhammadiyah," ungkapnya.
 
Mengapa begitu? menurutnya, karena NU itu strategis. Jika bisa menguasai kiai otomatis mempunyai pengaruh kepada santri-santrinya. HTI sangat licik perihal kekuasan, misalnya ada salah satu anggota HTI jika diberikan panggung dakwah pasti semua teman-temannya disuruh untuk mendapatkan posisi yang lain," katanya.
 
Dijelaskan, lajnah khas ulama adalah sayap HTI yang fungsinya merekut dan menggarap ulama dan kiai yang ada di pesantren.
 
Selain Ayik, kegiatan seminar dan bedah buku dalam rangka menyemarakkan Perinngatan Hari Santri tahun 2019 yang dihelat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Bangsri, Jepara, Jawa Tengah juga menghadirkan Kader Ansor Jepara M Abdullah Badri. 
 
Kegiatan diikuti 100an peserta dari NU dan banomnya, santri pesantren, Kapolsek, Danramil, serta Forkopimcam di Kecamatan Bangsri.
 
Pada kesempatan itu, M Abdullah Badri yang juga pemilik media Duta Islam menjelaskan sejarah munculnya HTI dan cita-cita pendiri Hizbut Tahrir mendirikan khilafah lintas negara.
 
Badri juga menyebutkan bahwa di dalam buku NKRI Daulah Santri menjelaskan essay bagaimana cara dan yang sudah dilakukan NU untuk mengkonter paham radikal seperti HTI.
 
"Di dalam buku yang kita bedah ini, terdapat tuisan bagaimana sesungguhnya NU telah melakukan bantahan atas pernyataan dan gerakan radikal. Untuk mengetahui isi buku secara lengkap, silakan baca bukunya," pungkasnya.
 
Kontributor: Khabib, Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz