Daerah

Warga dan Pengurus Harus Wujudkan Orientasi Didirikannya NU

NU Online  ·  Selasa, 1 Mei 2018 | 15:30 WIB

Warga dan Pengurus Harus Wujudkan Orientasi Didirikannya NU

KH Salmanudin Yazid, Ketua PCNU Jombang

Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur KH Salmanudin Yazid mengingatkan orientasi didirikannya NU saat hadir pada Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jogoroto, Selasa (1/5) di Aula kantor MWCNU setempat.

Dua orientasi penting tersebut yang pertama adalah menegakkan ajaran-ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah. Dari sisi keagamaan di bidang fiqih mengikuti empat madzhab, tauhid mengikuti Al-Asyari dan Al-Maturidi dan dalam tasawuf mengikuti Imam Ghazali dan Junaidi Al Baghdadi. Sedangkan dalam kemasyarakatan lanjutnya menggunakan prinsip tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), tawassuth (moderat) dan i'tidal (tegak lurus).

"Ini yang harus dipegang oleh warga Nahdlatul Ulama," jelasnya saat menyampaikan sambutannya didepan para pengurus MWC dan Ranting yang hadir.

Sedangkan orientasi kedua adalah terkait nasionalisme.

"Karena itu kenapa ada Banser jaga gereja. Karena NU itu orientasinya nasionalisme. siapapun di Negera Indonesia harus dilindungi, selama dia menjadi bangsa Indonesia," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MWCNU Jogoroto H Sholihun mengungkapkan, sejumlah pengurus MWCNU Jogoroto siap meneruskan sejumlah warisan para ulama ataupun pendiri NU, termasuk orientasi-orientasi dibentuknya Jam’iyyah NU.

Terlebih mereka (Pengurus MWCNU Jogoroto, red) sudah melewati pengkaderan NU dengan matang melalui PKPNU.

"MWCNU Jogoroto telah melaksanakan proses pengkaderan melalui PKPNU, dan sekarang alumninya bisa dengan semangat mengabdi di MWCNU dan ranting," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)