Daerah

Walikota Pekalongan Dorong Tradisi Lopis Jadi Destinasi Wisata Baru

NU Online  ·  Sabtu, 23 Juni 2018 | 09:00 WIB

Walikota Pekalongan Dorong Tradisi Lopis Jadi Destinasi Wisata Baru

Walikota Pekalongan potong lopis raksasa di acara syawalan

Pekalongan, NU Online
Ribuan warga dari berbagai kelurahan di Kota Pekalongan berdesakan untuk mendapatkan potongan lopis raksasa dengan berat 1,4 ton pada perayaan syawalan di Krapyak Kidul Gang 8 Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Jumat (22/6).

Dengan membawa wadah seadanya seperti plastik, kertas atau kardus, warga sahut-sahutan meminta panitia agar diberikan potongan lopis raksasa. Kholidah di antaranya, warga Comal, Kabupaten Pemalang itu mengatakan, setiap bersama suami datang ke perayaan syawalan di Krapyak untuk mendapatkan potongan lopis raksasa. Namun, baru kali ini Kholidah mendapatkan potongan lopis raksasa. 

"Setiap tahun saya ke sini, tapi belum pernah mendapat lopis raksasa. Biasanya, saya hanya membeli lopis yang kecil-kecil. Alhamdulillah, kali ini bisa mendapatkan lopis raksasa," kata Kholidah.

Lopis raksasa seberat 1,4 ton, berdiameter 237 sentimeter dan tinggi 195 sentimeter, kata sesepuh warga Krapyak, Asror, merupakan simbol persatuan warga. Lopis raksasa yang dibuat warga, menunjukkan eratnya persaudaraan.

"Lopis raksasa bentuk inisiatif masyarakat untuk memuliakan tamunya yang hadir pada perayaan syawalan, sehingga perayaan tidak hanya untuk diri sendiri, tapi untuk kebersamaan. Ini memunculkan ukhuwah yang melahirkan persatuan dan kemakmuran masyarakat," terangnya.

Sementara itu, Walikota Mochammad Saelany Machfudz mengatakan, perayaan syawalan dengan pemotongan lopis raksasa merupakan rangkaian sejarah. 

"Untuk itu harus diuri-uri bersama, syawalan sebagai wujud kebersamaan. Tanpa adanya kegotongroyongan, tidak akan tercipta lopis raksasa," jelasnya sebagaimana dirilis suaramerdeka.com.

Menurut dia, selain lopis raksasa, ada beberapa kegiatan pendukung acara syawalan di Kota Pekalongan pada tahun ini. Di antaranya Festival Budaya Kali Kupang, Kirab Budaya 99 Jarik Jlamprang dan Festival Balon Udara.

"Itu untuk melengkapi, Pemkot Pekalongan harus jadi destinasi wisata baru setelah jalan tol difungsikan, sehingga destinasi wisata baru harus dikembangkan," katanya. (Red: Muiz)