Daerah

Usai Dilantik, Pengurus IPNU-IPPNU Diingatkan Terus Berjuang

Jum, 26 Juli 2019 | 13:45 WIB

Usai Dilantik, Pengurus IPNU-IPPNU Diingatkan Terus Berjuang

Sejumlah pengurus IPNU dan IPPNU di kawasan Mojokerto usai dilantik.

Mojokerto, NU Online
Tugas berat sekaligus mulia akan diemban para pengurus Nahdlatul Ulama di sejumlah tingkatan. Hal tersebut juga berlaku kepada para fungsionaris di lembaga dan badan otonom yang ada. 
 
Penegasan disampaikan Ustadz H Susbandiono saat melantik Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Trowulan dan Tawangsari, Mojokerto, Jawa Timur.  Kegiatan berlangsung di Masjid Darussalam, Desa Tawangsari, Kamis (25/7).
 
“Saya berharap, semoga nanti ke depan setelah dilantik para pengurus tidak tidur,” kata Rais Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Tawangsari tersebut. 
 
Bahkan dirinya  memberikan sebuah pantun semangat kepada seluruh pengurus, "Jangan menjadi manuk glathik cucuk e biru, mari dilantik ojo turu, tapi jadilah, manuk glathik cucuk e abang, mari dilantik terus berjuang,” katanya disambut tawa hadirin.
 
Menurutnya, keberadaan IPNU-IPPNU sebagai pemegang estafet bagi perjalanan NU. “Karenanya harus antusias dan memiliki analisis sosial demi mengubah dan mencetak bibit-bibit unggul di masa yang akan datang,” tegasnya. 
 
Pada kegiatan tersebut tidak semata diisi prosesi pelantikan, acara turut diwarnai dengan semangat refleksi keorganisasian oleh Kiai M Sofiyan Amin (Gus Fiyan), pengusaha  dan Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Mojokerto.
 
Gus Fiyan menuturkan bahwa dalam berorganisasi setidaknya ada tiga hal yang harus dipegang. "Yang pertama, seorang ketua harus bijaksana dalam memimpin roda organisasi. Bilamana seorang kader mudah marah atau mutungan mending lepas bajumu dan jual,” candanya  Merawat mensyaratkan sabar, lanjutnya. 
 
Kedua, menjadi santri lebih-lebih sebagai pengurus IPNU-IPPNU harus memiliki sifat apa adanya atau rendah hati dan peka terhadap segala sesuatu untuk menolong. 
 
Sedangkan ketiga, barangsiapa menolong agamanya Allah, maka Ia pasti akan menolang. “Akhirnya segala sesuatu akan dicukupkan oleh Allah SWT,” ungkapnya.
 
Pelantikan juga dilanjut dengan rapat kerja guna menumbuhkan semangat berorganisasi. “Pelantikan merupakan regenerasi kepemimpinan di IPNU IPPNU. Jangan pernah berhenti mengurusi NU. Kelak akan bermanfaat di kehidupan bermasyarakat,” pesan Ketua PC IPPNU Kabupaten Mojokerto, Nurafni Aulya. 
 
Wakil Sekretaris PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Fahmi Aldin mengemukakan bahwa mengaktifkan organisasi adalah berusaha agar seluruh pengurus dapat mengakses roda organisasi dengan semaksimal mungkin. Juga dapat mempertanggung jawabkan apa yang harus dilakukan.
 
“Saya berharap seluruh pengurus saling membantu dan dapat belajar dengan menjalankan roda organisasi secara ikhlas,” tutup Fahmi. 
 
Pada pelantikan ini dihadiri Rais PRNU, karang taruna, takmir masjid. Mereka berbaur dengan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Mojokerto, PAC IPNU IPPNU Trowulan, serta alumni IPNU IPPNU. (Syaiful Alfuat/Ibnu Nawawi)