Daerah

Tunggu Pembukaan, Pengunjung Ziarahi Tokoh NU di Tebuireng

NU Online  ·  Sabtu, 1 Agustus 2015 | 10:30 WIB

Kudus, NU Online
Hingga menjelang pembukaan Muktamar ke-33 NU, para pengunjung yang datang dari berbagai daerah semakin banyak. Sejak Sabtu (1/8) dini hari, ratusan pengunjung muktamar berziarah di kompleks makam tokoh NU di Pesantren Tebuireng Tebuireng, Jombang.
<>
Rahmat (40), salah satu pengunjung mengaku ikut meramaikan perhelatan Muktamar NU untuk menambah wawasan serta sebagai warga NU juga turut mengenang tokoh-tokoh NU. 

"Selain menjadi penggembira, kita sambil ziarah makam waliyullah, khususnya sesepuh NU KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur," ungkapnya kepada NU Online.

"Harapan muktamar bisa mendapatkan pemimpin yang lebih pada dibanding pemimpin sebelumnya. Keinginan muktamar, peserta muktamar NU bisa memutuskan hasil yang bermanfaat bagi umat," tambah anggota PC Ansor Wonosobo itu.

Ada juga Sya'roni (45), asal Kendal, mengatakan selain mengikuti Muktamar, ia juga berniat ziarah ke tokoh-tokoh NU di Tebuireng, "Sebagai warga NU yang namanya ziarah untuk mengenang jasa-jasa mereka, misalnya Mbah Hasyim Asy'ari, sebagai orang NU harus tahu persis perjuangannya, sehingga kita sebagai penerus paling tidak harus bisa menyebarkan, sehingga anak cucu kita bisa mengikuti jejak-jejak mereka," terangnya.

Ia berharap melalui muktamar ini NU akan lebih akrab lagi secara kekeluargaan. "NU ke depan bisa selangkah lebih maju. Kekurangan tahun kemarin bisa lebih baik lagi," ujar anggota Banser itu.

Senada dengan Sya'roni, Malkan Almasqo (42), mengaku sebelum mengikuti pembukaan muktamar, ia memanfaatkan terlebih dahulu ziarah ke Wali di Jawa Timur, terutama di Tebuireng, Jombang.

"Ini kesempatan langka, karena tidak setiap tahun ada, makanya kita manfaatkan betul mumpung ada di Jombang," tuturnya baru kali pertama ziarah ke Tebuireng.

Wakil Ketua PCNU Tangeran itu berkeyakinan ziarah tokoh NU sebagaimana diajarkan bahwa ziarah untuk tasawul lewat para wali, karena ia menganggap mereka dekat dengan Allah, sehingga doa lebih cepat dikabulkan Allah.

"Dari (berdoa) ziarah ini mudah-mudahan tidak hanya menghasilkan muktamar yang luar biasa dan bagus, tetapi kultur NU seperti ziarah tidak dilupakan," pungkasnya. (M. Zidni Nafi'/Mukafi Niam)