Daerah

Tunggu Lailatul Qadar dengan Bakti Sosial

NU Online  ·  Selasa, 6 Agustus 2013 | 07:07 WIB

Brebes, NU Online
Selain berdzikir, ada ibadah lain dilakukan Ittihadut Tholibin Brebes Syimali (Itthobsyi) atau Ikatan Santri Brebes Utara untuk menunggu dan berharap mendapatkan lailatul qadar, yakni dengan melakukan Bakti Sosial Keagamaan (BSK).<>

Santri yang berasal dari Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog itu, mengambil tempat di dua desa yakni Desa Bulakelor Kec Ketanggungan dan Desa Cikandang Kec Kersana melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan amal ibadah di bulan Suci Ramadhan 1434 hijriyah bersama warga setempat.  

“Kami datang ke desa-desa untuk melatih diri hidup bermasyarakat sekaligus menunggu datangnya lailatul qadar,” ungkap Ketua BSK Fitriani Hayatul Al Fath di sela kegiatan di Desa Bulakelor Ketanggungan, Senin (5/8).

Menurut Al Fath, BSK dilakukan selama 8 hari sejak 30 Juli sampai 5 Agustus 2013. “Masa liburan sekolah dan pondok, kami tidak langsung pulang tetapi menuju ke desa sasaran BSK,” terangnya.

Santri putra ditempatkan di desa Cikandang Kersana sebanyak 45 santri, sedangkan untuk putri ditempatkan di Desa Bulakelor Ketanggungan sebanyak 38 santri. “Kami membaur dengan masyarakat, termasuk menginap di rumah-rumah masyarakat setempat secara beregu,” ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan meliputi sejak bangun tidur sampai kembali tidur. Antara lain sahur bersama, pembacaan asmaul husna dan surat Mulk, kuliah subuh, tadarus, bersih mushola dan masjid, tarawih berjamaah, sholatul lail, pembacaan dibai, halaqoh dan perlombaan. “Kami mengutamakan sholatul lail, untuk menjemput laelatul qodar,” tegas Al Fath. 

Salah seorang peserta Aliefya Ainun Fissilmy mengaku senang bisa mengikuti BSK. Sebab bisa belajar bermasyarakat dan mengamalkan ilmu yang telah didapatkan di pesantren. “Alhamdulillah saya sudah mengikuti kegiatan ini untuk ke dua kalinya, sangat senang dan bermanfaat,” tuturnya.

Kegiatan Itthobsyi diakhiri dengan pengajian yang di isi oleh Pengasuh Pesantren Al Hikmah 2 KH Sholahudin Masruri dan KH Ali Murtadho dari Padakaton Tegal. 


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Wasdiun