Probolinggo, NU Online
Musik patrol Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan musik pembangun sahur ketika bulan puasa tiba. Permainan musik ini biasanya dimainkan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, rata-rata mereka masih berusia 10-12 tahun. Bagaimana ceritanya? Ikuti penelusuran Kontributor NU Online Probolinggo.<>
Alunan musik patrol ini terdengar merdu, saat dimainkan oleh anak-anak di Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Mereka dengan serempak memukul alat musiknya yang tebuat dari sisa barang bekas.
Alat musik yang terbuat dari barang rongsokan tersebut terdiri dari jerigen, potongan besi dan kentongan yang terbuat dari bambu. Dengan alat yang sederhana itu bisa membuat alunan musik yang enak didengarkan.
Salah satu pemain musik patrol, Iwan kepada NU Online, Rabu (17/7) mengatakan jerigen tersebut berasal dari barang bekas yang ada di rumahnya. ”Saya ambil untuk dijadikan alat musik patrol,” katanya.
Dia memainkan alat tesebut ketika sudah menjelang Maghrib bersama teman-temannya. Karena pada saat itu dia dan teman-temannya mencoba untuk memainkan musik tesebut. ”Jadi kalau sudah sahur saya memainkan lagi di halaman rumah bersama teman-teman dengan mengucapkan sahur-sahur, sahur-sahur,” ujarnya.
Menurut salah satu anggota patrol Andik, dalam musik patrol tersebut dia memegang kentongan yang terbuat dari bambu. Dia mendapatkan alat tersebut dari ayahnya.”Saya minta kepada ayah saya untuk dibuatkan kentongan untuk dijadikan alat memainkan musik patrol bersama teman-teman,” akunya.
Andik mengatakan alat tersebut ketika sudah selesai dimainkan disimpan di rumahnya masing-masing. Jadi ketika sudah mau memainkannya lagi tidak kebingungan untuk mencarinya. “Kalau sudah pukul 15.00, saya bersama teman-teman rutin untuk memainkan musik tersebut, dengan berkeliling ke rumah-rumah penduduk,” terangnya.
Dia juga mengatakan, kalau sudah bulan puasa datang, dia sangat senang karena dia bisa memainkan alat musik patrol tersebut bersama teman-temannya. Setiap bulan puasa dia selalu aktif mengikuti permainan tersebut. ”Kalau tidak mengikutinya saya ketinggalan dengan teman-teman yang aktif dalam permainan itu,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua