Jakarta, NU Online
Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) Al-Munawwaroh Ciganjur menghelat Imtihan (ujian) dan Khatmul Quran di Masjid Al-Munawwaroh yang terletak di kompleks kediaman KH Abdurrahaman Wahid (Gus Dur), Jalan Warung Sila No 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (22/3) siang.
<>
Menurut Kepala TPQ Al-Munawwaroh Muhammad Hafidz Ali, dalam acara tersebut sekaligus diberikan ijazah lulus Qiroati kepada para santriwan dan santriwati yang lulus Tes Akhir Santri (TAS) beberapa pekan silam. āMeski ditanyakan lulus, namun mereka diharap terus melanjutkan ke jenjang berikutnya, yakni diniyah,ā tegas Hafidz.
Sementara itu, Kepala Madrasah Diniyah Al-Munawwaroh Maftuhan menambahkan, kesebelas santri yang diwisuda hari ini akan ānaik kelasā ke tingkat diniyah. āDiniyah ini merupakan program lanjutan. Jadi, bisa disebut sebagai kelas Pasca-Qiroati,ā tandasnya.
Selain wali santri wisudawan, acara tersebut juga dihadiri seluruh wali santri mulai jilid 1 hingga jilid 6, dan kelas gharib. Dari pihak Yayasan KH A Wahid Hasyim, hadir Dr H Umar Wahid, Dra Hj Aisyah Hamid Baidhowi, Ketua Yayasan Arif Rahman Hamid beserta istri. Dari Koordinator Cabang Qiroati Jakarta Selatan hadir Ust Agus Rizal dan beberapa pengajar Qiroati lainnya.
Dalam sambutannya selaku ketua yayasan, Arif Rahman mengajak para wali santri untuk turut serta belajar ngaji Al-Quran sebagaimana anak-anak mereka. āJangan sampai kita kalah sama anak-anak kita. Masak mereka lebih paham tentang hukum nun mati daripada kita. Saya sendiri juga sudah banyak yang lupa. Malu dong,ā selorohnya.
Cucu KH Wahid Hasyim ini mengajak para wali santri agar makin semangat belajar al-Quran sekaligus mengkaji isinya. āApalagi sekarang zamannya teknologi. Sekali klik aja kita cari ayat tentang puasa, misalnya, langsung bisa kita ketahui nggak pakai lama,ā ujar Arif Rahman.
Mas Yai, demikian sapaan akrabnya, berharap kepada sebelas wisudawan nanti tambah tekun belajar mengaji. āJadi, adik-adik mesti meningkatkan semangat mengaji lagi yaa,ā ajaknya yang langsung disambut āyaaaā oleh mereka.
Kesebelas santri yang diwisuda yaitu: Allysa (12 th), Farrel Aditya Bintang Pratama (8), Husniyah Anggraini (10), Isam Sami Rabbani (9), Layyina Khansa Rayyan (11), Zaidan Surya Nugroho (10), Najwa Dafiāah Salsabila (10), Afri Luthfi Maulana (11), Arzety Anas Aisah (9) Faiq Hidayatullah (8), dan Zahira Alya (9). (Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
3
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
4
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One PieceĀ di Momen Agustusan Nanti
5
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua