Daerah

Tokoh Agama di Sumenep Jelaskan Bahaya Narkoba

Sel, 3 Maret 2020 | 10:00 WIB

Tokoh Agama di Sumenep Jelaskan Bahaya Narkoba

Sosialisasi bahaya Narkoba oleh PAC GP Ansor Pragaan, Sumenep. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya yang dipakai oleh praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Narkoba menyebabkan penurunan maupun perubahan kesadaran serta hilangnya rasa. Secara medis, narkoba menghilangkan ras nyeri hingga menimbulkan ketergantungan.
 
Peringatan tersebut disampaikan Kiai Zubairi Karim saat memberikan sambutan pada sosialisasi Narkoba yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pragaan, Sumenep, Jawa Timur.
 
Kegiatan berlangsung di Desa Aeng Panas dan dihadiri sejumlah elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, kapolsek, kepala sekolah hingga pelajar di Kecamatan Pragaan, Selasa (3/3).
 
“Dampak dari Narkoba secara selektif akan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan  perilaku anak sehingga tingkat intelegensinya akan bertambah merosot,” jelas Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan tersebut.
 
Karena besarnya pengaruh bagi pengguna, maka ulama sepakat bahwa Narkoba masuk dalam pembahasan mufattirat atau pembuat lemah serta mukhaddirat yakni pembuat mati rasa. 
 
"Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan, diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat dapat menghilangkan akal, maka  haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan,” jelasnya.
 
Sedangkan Ketua PAC GP Ansor Pragaan, Mohammad Qudsi juga mengingatkan dua hal bahaya narkoba yang merugikan anak muda.
 
"Narkoba sudah merambah siswa yang ada di Sumenep. Jangan sekali-kali mencoba karena merugikan diri sendiri, badan keropos hingga uang habis," ujarnya.
 
Selain itu, dirinya juga menegaskan ada dua hal yang harus dilakukan untuk menanggulangi narkoba bagi pelajar. Yakni tindakan mencegah dan tindakan pengobatan bagi yang sudah terkena Narkoba.
 
"Mencegah itu penting dengan sosialisasi bahayanya, penyadaran, pengawasan orang tua dan lain-lain. Kalau sudah terkena, maka perlu rehabilitasi karena bisa menyebabkan ketergantungan bagi yang bersangkutan," tuturnya.
 
Kegiatan yang dipusatkan di Balai Desa Aeng Panas tersebut, mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Selama sosialisasi, peserta menyampaikan sejumlah pertanyaan dan saran agar peredaran Narkoba di kawasan setempat dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. 
 
Acara merupakan rangkaian menjelang Konferensi Ansor setempat. Sebelumnya juga diadakan acara mengunjungi sejumlah warga kurang mampu. 
 
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi
.