Jember, NU Online
Dalam hal Karya Tulis Ilmiyah (KTI), Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, patut berbangga. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, santri pesantren yang terletak di 5 kilometer ke arah utara alun-alun Jember itu, selalu meraih juara dalam Lomba KTI Nasional.
Yang teranyar, Tim KTI SMA Nuris Jember berhasil meraih juara dua Kompetisi KTI Biokimia Nasional di Universitas Merdeka Malang, akhir bulan lalu. Tim yang terdiri dari Sukmal Insan, Laelatul Karomah dan Laelatul Muafidah tersebut mengusung karya dengan judul Menuju Indonesia yang Lebih Baik Melalui LDR (Langkah dan Raih) Guna Meningkatkan Minat Baca Anak di Desa Bintoro.
Intinya ketiga santri pilihan tersebut menawarkan alternatif untuk meningkatkan minat baca murid-murid dengan cara bermain dan berpetualang melalui program bimbingan belajar bernama LDR.
Menurut Sukmal Insan, cara yang paling baik untuk meningkatkan wawasan sekaligus kecakapan murid adalah dengan menstimulir minat baca mereka. Masalahnya adalah murid-murid SD, apalagi yang masih kelas 3 ke bawah, tentu sulit untuk membaca buku kecuali dirangsang dengan permainan dan sebagainya.
“Nah, konsap yang kami tawarkan adalah mengkolaborasikan antara bermain dan membaca,” jelasnya kepada NU Online di Kompleks Pesantren Nuris, Sabtu (5/4).
Tampaknya, konsep yang mereka tawarkan cukup memikat dan presentasinya di depan tim juri pun tak mengecewakan. Terbukti, tim KTI SMA Nuris Jember itu berhasil merengkuh peringkat dua dalam final kompetisi.
Meski hanya berhasil meraih urutan kedua, namun Sukmal mengaku sangat bangga. Pasalnya, capaian tersebut hanya satu strip di bawah SMA Negeri 1 Malang sebagai juara 1.
“Kami dari SMA pesantren, tapi bisa berbicara di tingkat nasional,” ucapnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)