Daerah

Tiga Jalur Masuknya NU ke Jawa Barat

Ahad, 14 Juni 2020 | 16:30 WIB

Tiga Jalur Masuknya NU ke Jawa Barat

Tangkapan layar bedah buku virtual 'Sejarah NU di Jawa Barat.'

Bandung, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Barat sukses menggelar bedah buku virtual melalui aplikasi Zoom dan media sosial resmi PWNU Jawa Barat, Jumat (12/6). Buku yang dibedah berjudul ‘Sejarah NU Jawa Barat’. 


Sebagai pembedah, diskusi ini menghadirkan langsung penulisnya yakni Budi Sujati  (Dosen Pendidikan Sejarah STIKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntiyuat Indramayu) dan Ajid Thohir (Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Bandung).


Adapun pembandingnya adalah Iip Dzulkifli Yahya (intelektual muda NU Jabar sekaligus penulis buku Ajengan Cipasung), Ayik Heriansyah (LDNU), Abdullah Alawi (LTNNU Pusat), dan pembanding yang lainnya.


Budi Sujati mengatakan, sejarah perkembangan NU di Jawa Barat terjadi melalui melalui tiga proses. ”Pertama, perantara kiai atau ajengan. Kedua, sanad keilmuan yang sama. Ketiga, hubungan intelektual antarpesantren,” jelas Budi.


Perkembangan NU di Jabar, lanjut dia, juga tidak terlepas dari pergolakan politik yang terjadi. “Ketika NU berpindah haluan menjadi partai politik tidak dipungkiri bahwa NU semakin eksis hingga membangkitkan semangat para pemuda NU untuk membentuk cabang di daerahnya masing-masing,” ungkapnya.


Diskusi semakin meriah dan lebih interaktif ketika penulis kedua, Ajid Thohari, memaparkan alasan bahwa NU di Jawa Barat dalam perkembangannya tentu berbeda dengan NU baik di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.


“Perkembangan NU di Jawa Barat ini sangat dinamis. Bukan hanya karena pergolakan politik dari Masyumi dan PKI saja yang sudah mengakar di grass root. Akan tetapi, wilayah Jawa Barat ini menjadi persilangan antarormas di Indonesia yang masih berpengaruh di arus bawah,” paparnya.


Pada akhir sesi diskusi penulis menyampaikan bahwa terbitnya buku ini  akan menuai kritik maupun saran sehingga dapat diketahui segala kekurangannya sehingga jelang revisi selanjutnya buku ini menjadi lebih komprehensif sehingga dapat dibaca secara  utuh.


Sebelumnya saat mengawali acara, Sekretaris PWNU Jawa Barat Ahmad Dasuki mengajak peserta diskusi mengirimkan hadiah al-Fatihah kepada para pendiri NU dengan harapan acara tersebut mendapatkan keberkahan. 


Dilanjutkan testimoni dari ketua LTN PWNU Jawa Barat Nurul Qodim sebagai prolog dalam diskusi. “Karya ini hadir di tengah langkanya buku yang mengungkap sejarah NU di Jawa Barat,” ungkapnya.


Pantauan NU Online, acara ini diikuti lebih kurang 59 orang peserta yang terdaftar di ruang meeting secara resmi. Di antara peserta yang hadir antara lain KBNU Jawa Barat,  KBNU luar wilayah Jawa Barat seperti, Madiun, Kalimantan Utara, Lampung, Bengkulu, dan Riau.


Kontributor: A. Rachmi Fauziah
Editor: Musthofa Asrori