Daerah

Tiga Golongan Manusia Hadapi Al-Qur'an

Ahad, 22 Juli 2018 | 16:30 WIB

Tiga Golongan Manusia Hadapi Al-Qur'an

KH Muin Abdurrahim mengisi pengajian tafsir Jalalain

Banjar, NU Online
Pengasuh Pesantren Miftahul Huda, Kota Banjar, Jawa Barat, KH Muin Abdurrahim menguraikan dalam awal surat Al-Baqarah, Allah swt telah menerangkan mengenai adanya tiga golongan manusia dalam menyikapi Al-Qur'an.

"Pertama yaitu golongan orang mukmin, yang kedua yaitu golongan orang kafir yaitu orang yang telah Allah kunci mata hati, pendengaran, dan penglihatan mereka," kata Kiai Muin dalam pengajian rutinan Tafsir Jalalain, Ahad (22/7).

Ia mengatakan suatu nasihat jika didengar orang kafir, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Hal itu karena telah dikunci hatinya oleh Allah swt. "Matanya dalam kebaikan juga melihat, tapi buta. Mata hati mereka tidak melihatnya. Dan akan mendapat adzab yang kuat dan langgeng," ujarnya. 

Dengan mengartikan kata demi kata yang diikuti oleh para santrinya, ulama kharismatik NU Kota Banjar itu melanjutkan penjelasan ayat berikutnya. "Yang ketiga adalah golongan orang munafik. Jadi, munafik itu, antara yang dihati dan diucapkan tidak sama. Dihati bilang B, dimulut bilang A," katanya.

Orang munafik, lanjut Kiai Muin, didunia tidak kerasa, tapi disiksa oleh Allah ketika di akhirat. Orang-orang munafik itu cirinya ada tiga. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Agung Muhammad SAW dalam hadist. Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari)

"Dan orang munafik akan menempati kerak di neraka," tambahnya.

Orang munafik juga adalah orang yang bodoh, tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka orang bodoh. Orang munafik tidak melihat barang-barang yang ada di sekelilingnya. Mereka bingung dan kehilangan jalan. Ketika mereka mati, maka datang rasa takut dan akan mendapat siksaan.

"Mereka itu adalah orang-orang yang tuli, dan tidak mau mendengarkan barang yang haq (kebenaran). Mereka tidak mau berbicara kebaikan, dan mereka tidak mau menyampaikannya. Buta dari jalan hidayah. Mereka tidak mau kembali dari kesesatan, tidak mau kembali kapada petunjuk Allah swt," urainya lagi.

Sebelum mengakhiri kajian, Kiai Muin berdoa semoga kita tidak termasuk kedalam orang munafik. (Siti Aisyah/Kendi Setiawan)