Daerah

Tertarik dengan Islam Ramah, Gadis Asal Malang Ini Masuk Islam

Ahad, 15 November 2020 | 02:30 WIB

Tertarik dengan Islam Ramah, Gadis Asal Malang Ini Masuk Islam

Prosesi ikrar Eflin Kalista (16) asal Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang pindah agama. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Malang, NU Online
Gadis bernama Eflin Kalista (16) asal Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur berikrar menjadi muslimah di Masjid Agung Al-Hidayah, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
 
Menurut Eflin Kalista, ketertarikannya untuk masuk Islam muncul dari pikiran sadarnya tanpa paksaan oleh orang lain. Eflin mengucapkan dua kalimat syahadat didampingi oleh sang ibu dan keluarga lainnya.
 
Eflin dituntun mengucapkan kalimat syahadat oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, KH Muchlas dan disaksikan ribuan jamaah.
 
"Dari hati sendiri. Keyakinan sendiri. Tanpa tekanan dari siapa," katanya, Sabtu (14/11). 
 
Gadis muda ini mengatakan, alasan memilih ikrar syahadat di Masjid Al-Hidayah karena berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Hidayah yang diasuh Kiai Muchlas. Ajaran Islam yang diajarkan di Al-Hidayah penuh kasih sayang. Hal ini ia lihat dari akun media sosial Al-Hidayah.
 
Kiai Muchlas sendiri setiap Ahad malam Senin mengisi kajian Islam secara online di Hidayah TV 9. Selain itu, ada juga kajian kitab kuning, salawat Nabi, dan khutbah Jumat yang dipublikasikan di akun youtube tersebut.
 
"Saya akan menjalani syariat agama Islam dengan penuh kesadaran," imbuhnya.
 
Dihubungi terpisah, Kiai Muchlas menjelaskan pihaknya menerima siapapun yang ingin belajar Islam. Termasuk yang ingin mengucapkan kalimat syahadat. Ia juga siap memberikan pendampingan dalam proses belajar agama Islam.
 
"Kita berpesan, boleh belajar Islam di mana saja. Asal jangan Islam keras. Jika mau ke pondok kita maka terbuka secara lebar," ujarnya.
 
Ia menambahkan, pihaknya juga mengurus segala persyaratan administrasi termasuk surat menyurat di kantor urusan agama setempat. Hal tersebut sebagai bentuk pengamalan ajaran tolong menolong sesama saudara seagama.
 
Sejak dulu, katanya, Pesantren Al-Hidayah tetap istikamah berada di jalur Islam yang menawarkan sikap lemah lembut dan akhlak mulia. Sesuai ajaran para pendahulu, wali songo. Hal ini menarik banyak kalangan untuk ingin lebih dalam mengetahui ajaran Islam.
 
"Lafaz syahadat meleburkan dosa, semua ini karena rahmatnya Allah. Termasuk masalah surga dan neraka juga urusan Allah. Manusia hanya berusaha," tandas Kiai Muchlas.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin