Terdampak Kekeringan, Warga Kawunganten Berterima Kasih atas Bantuan Air Bersih LAZISNU Cilacap
NU Online · Ahad, 13 Agustus 2023 | 20:30 WIB

Bantuan air bersih NU Care-LAZISNU Cilacap untuk warga di Kecamatan Kawunganten, Sabtu (12/8/2023) (Foto: LAZISNU Cilacap)
Ahmad Solkan
Kontributor
Cilacap, NU Online
Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya fenomena La Nino yang berdampak pada kekeringan di sejumlah daerah. Hal ini mulai dirasakan di Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah. Di sana, musim kemarau tahun ini dirasakan lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Mengatasi dampak tersebut, NU Care-LAZISNU Cilacap mengirimkan bantuan air bersih untuk warga. "Sebanyak 67 ribu liter air bersih disalurkan dalam tiga tahap," kata Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi.
Bantuan itu pun memancing rasa syukur dan terima kasih warga. Ketua RT 02/RW 02 Dusun Jayagiri, Desa Bojong, Mingan Afandi mengatakan bantuan air bersih yang datang dimanfaatkan terutama untuk kebutuhan minum. "Karena sumber air sudah kering kerontang," ujar Mingan, Sabtu (12/8/2023).
"Terima kasih sekali lagi kami ucapkan dan kami sangat berbaagia," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Purwanto Saliyo, Ketua RT 04/ RW 01 Dusun Gunung Jaya. "Terima kasih atas kiriman airnya dan telah peduli pada kami," kata Purwanto Saliyo.
Demikian juga Ketua RT 02/RW 09 Dusun Bugelsampang, Ngadimin mengucapkan terima kasih banyak atas kiriman air bersih yang dikirim NU Care-LAZISNU Cilacap di wilayahnya. Pertama, karena warganya sangat membutuhkan air bersih. Kedua, kalau tidak dikirim air bersih warganya harus ngangsu (ambil air) dengan jarak cukup jauh, sekitar satu kilometer.
"Selama ini beberapa warga ada yang masih mengandalkan tandon atau stok air hujan. Kiriman air bersih ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mengharap bantuan air bersih lagi, karena kiriman ini mungkin hanya cukup untuk satu atau dua minggu ke depan. Kami harap kiriman air bersihnya, dikirim secara berkesinambungan," ujarnya.
Sebelumnya Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Cilacap, Erna Suharyati memaparkan, musim kemarau tahun 2023 diperkirakan akan berdampak lebih kering dari tahun sebelumnya. "Dari data BMKG musim kemarau tahun 2023 diprediksi akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2023 diperkirakan akan terjadi di bulan Agustus 2023," kata Erna dalam pernyataan tertulis, Senin (29/5/2023).
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan antara lain bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta krisis air bersih. Dalam upaya mengantisipasi dan bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Cilacap melalui BPBD telah melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi terdampak fenomena El Nino guna mencegah terjadinya kekeringan
Direktur NU Care LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi kembali mengajak segenap instansi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan maupun lembaga filantropi untuk bersama-sama ikut berpartisipasi dalam penyaluran bantuan air bersih karena masih banyak daerah yang belum terbantu.
"Kami harap dengan bantuan dan gotong royong berbagai pihak, bencana kekeringan ini dapat kita hadapi, dengan mudah," pungkasnya.
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua