Daerah

Tentukan Pengurus Baru, Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara Gelar Pemilu

Jum, 11 Oktober 2019 | 01:00 WIB

Tentukan Pengurus Baru, Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara Gelar Pemilu

Lima komputer disediakan panitia untuk pemilihan Ketua Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Jateng. (Foto: NU Online/Lutfi R)

Jepara, NU Online
Pesta demokrasi dengan model pemilihan langsung tidak semata disaksikan para santri. Di sebagian pesantren, tradisi memilih pengurus juga dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen yang ada. Hal tersebut seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Bangsri, Jepara, Jawa Tengah.
 
Akhir tahun ini juga menjadi akhir jabatan bagi Ketua Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Ustadz Arinal Haq Zakiyyat. Guru asal Kedung Jepara ini sudah menjabat ketua pondok sejak tahun 2015. 
 
“Sudah jalan 4 tahun. Bersamaan dengan hendak berakhirnya jabatan yang diemban, berarti menjadikan posisi ketua pondok kosong,” kata Ustadz Luqman, Kamis (10/10).
Karenanya Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati menyelenggarakan pemilihan umum atau pemilu untuk memilih ketua pondok selanjutnya yang diprakarsai oleh Komisi Pemilihan Umum Amtsilati, lanjutnya.
 
Pemilihan dilangsungkan di Aula Paseban yang diikuti seluruh penduduk pondok pesantren. 
 
“Pemilu kali ini juga melibatkan para santri untuk menyumbangkan hak pilih,” kata ustadz senior dari Bangkalan, Jawa Timur tersebut. 
 
Hal yang membedakan pemilihan ketua pondok tahun ini dengan pemilihan sebelumnya tidak semata melibatkan santri. 
 
“Daftar pemilih tetap mencakup seluruh santri, pengurus, abdi dalem dan dewan pengajar,” ungkapnya. 
 
Total kandidat ketua pondok adalah 4 calon, yang akan memperebutkan suara terbanyak. Pada nomor urut 1 adalah Ustadz Luqman WD Farozdaq yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Daerah Illiyyin dan sekretaris pondok. 
 
Nomor urut 2 adalah Ustadz Fathoni selaku mantan Kepala Daerah Ma’wa dan ketua keamanan saat ini. Nomor urut 3 yakni Ustadz Husni Mubarok yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Darussalam dan saat ini menjadi ketua departemen ekstrakulikuler. 
 
Sedangkan nomor urut 4 adalah Ustadz Alimuddin, mantan Ketua Deputi  (Departemen Budi Pekerti) dan Kepala Daerah Ma’wa.
 
Dengan mengusung tema pemilu yang lebih modern, pemilihan dilakukan melalui sebuah sistem online komputer. Untuk mengakses sistem tersebut, para pemilih sebelumnya akan mengisi daftar hadir dan diberikan secarik kertas yang berisikan username dan password untuk login sistem di salah satu dari lima komputer yang tersedia. 
 
“Satu username untuk satu orang. Setelah berhasil masuk, pemilih barulah bisa nyoblos pilihannya dengan meng-klik tombol pilih di bawah foto masing-masing kandidat,” urainya. 
 
Total perolehan suara dari kelima komputer akan muncul pada monitor besar yang ditempatkan di luar ruangan sehingga bisa dilihat oleh siapapun yang melintas. 
 
“Hal ini sebagai perwujudan real count pemilu yang diadakan di dalam ruangan Aula Paseban. Bahkan hasil pemilu juga bisa diakses lewat situs di internet,” ungkapnya.
 
Kandidat yang memperoleh suara terbanyak nantinya menjadi ketua pondok masa khidmah 2020 hingga 2022. 
 
“Dan siapapun yang terpilih, semoga bisa amanah memegang tanggung jawabnya dan bisa membawa Pondok Pesantren Darul Falah ke arah yang semakin baik,” tutupnya.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR