Semarang, NU Online
Tenaga kesehatan banyak disorot telah melakukan mal praktik maupun kongkalingkong dengan perusahaan farmasi. Ada kesan karakter dokter yang dihasilkan telah menyimpang dari hakekat dasar profesi kedokteran yang bersifat pengabdian (alturism).
Karena itu tenaga medis sangat perlu dipagari dengan pendidikan karakter. Dan universitas yang membuka fakultas bidang kesehatan harus menyelenggarakannya. Tidak boleh hanya memberi pendidikan profesi yang hasilnya berupa ilmu dan ketrampilan.
<>
Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Azrul Azwar dalam kuliah umum bertema “Pembangunan Pendidikan Tenaga Kesehatan Berbasis Karakter” di Aula lantai III FK Unissula, baru-baru ini.
Acara diikuti seluruh 900-an mahasiswa baru Unissula dari Fakultas Kesehatan, terdiri atas Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Keperawatan, dan Psikologi. Dihadiri pula Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddinu yang didampingi seluruh empat wakil rektor serta para dekan.
Azrul Azwar menerangkan, dokter, perawat, bidan, psikolog, apoteker, analis kimia harus dibekali pendidikan dasar karakter sehingga nantinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selalu menjunjung tinggi asas profesionalitas dan terpuji. Dan hal itu sudah ditetapkan dalam kode etik kedokteran Indonesia.
“Ikatan Dokter Indonesia pada 2008 telah memerinci ada 21 nilai yang wajib ditaati dokter yang telah diambil sumpahnya,” ujar Ketua Krawtir Nasional Gerakan Pramuka ini.
Diantaranya, lanjutnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. Lalu, bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
“Berikutnya, menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibagikan buku karya Prof Laode yang berjudul “The Best Life” yang berisi tentang 5 rumus dahsyat sukses hidup menjadi umat terbaik (khairra ummah).
Diharapkan dengan membaca buku tersebut, mahasiswa baru yang merupakan salah satu ujung tombak generasi penerus bangsa memiliki visi misi yang mulia sehingga bisa bermanfaat bagi seluruh umat di dunia.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ichwan
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua