Daerah

Tembok Pasar Kambing Ambruk, Satu Warga Meninggal

NU Online  ·  Rabu, 23 September 2015 | 13:01 WIB

Tegal, NU Online
Tembok pasar wedhus (kambing) Langon Jalan Sumbodro, tepatnya di samping SMA N 3 Tegal, Kota Tegal, ambruk pada Rabu (23/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Ambruknya dinding sisi utara pasar berukuran 2 X 20 meter tersebut terjadi ketika para pedagang dan pembeli tengah melakukan transaksi jual beli.
<>
“Saat kejadian, seperti ada suara kayu yang patah dan tembok ternyata bergetar kemudian ambruk,” Asnawi  Slerok pedagang Kambing warga Kota Tegal, di area kejadian.

Akibat kejadian tersebut 1 orang meninggal dunia dan 4 orang mengalami luka-luka. Juga 13 ekor kambing mati serta 1 ekor yang tertimpa tembok tidak bisa berjalan alias pincang.

Korban tewas Agus Sofyan (34) warga jalan Werkudoro Rt 05/Rw 05 Slerok Tegal Timur Kota Tegal. Korban meninggal tertimpa tiang listrik dengan luka parah di bagian kepala. Korban luka-luka lainnya Yunus (2) anak dari Agus Sofyan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Kardina.

Sedangkan korban luka lainnya yang sempat di rawat di IGD Kardinah Saritin (55) Warga Rt 21/Rw 3 Adiwerna Kabupaten Tegal yang mengalami luka pada kaki dan Ahmad Kusen (55) Warga Werkudoro Rt 05/Rw 05 Kota Tegal telah diijinkan pihak RSUD Kardinah pulang untuk dirawat jalan.

Dua orang korban lainnya menjalani perawatan di RS Mitra Siaga yaitu Saeful Basiri (14) Warga Dinuk Kramat Kabupaten Tegal luka-luka pada kaki dan Zuhrul Anam (9) warga Jl Werkudoro mengalami luka sobek di Kepala. Keduanya masih menjalani perawatan di RS Mitra Siaga Texin Kabupaten Tegal.

Ketua GP Ansor Kota Imam Kharomain turut prihatin atas musibah robohnya tembok pasar Langon. Dia menilai musibah ini merupakan sebuah bentuk kecelakaan. Untuk itu, bagi korban untuk bersabar atas musibah tersebut. “Selaku pimpinan GP Ansor Kota Tegal, kami turut berbela sungkawa pada korban,” ungkapnya.

Dia juga mendesak kepada Pemkot Tegal untuk lebih memperhatikan pasar-pasar tradisional. Jangan sampai kalah dengan pasar modern yang banyak berdiri di Kota Tegal. Pasar tradisional perlu pembenahan dan kualitas kontruksi bangunan juga harus standar. “Tembok tersebut memang sudah usang dimakan usia, tetapi belum mendapat perhatian penuh dari pihak pasar,” ucapnya.

Imam menambahkan, pasar Langon menjadi ikon pasar kambing di Kota Tegal yang selalu ramai. Apalagi di hari raya Idhul Adha 1436 Hijriyah, volume penjual dan pembeli sangat padat.

Sementara Pemerintah Kota Tegal berjanji akan memperhatikan korban. Untuk korban korban meninggal dunia akan segera diproses tunjangannya yang sudah ada. Dan untuk korban luka-luka akan di perhatikan untuk perawatannya.

Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno melakukan peninjauan lokasi pada siang harinya. Ia mengatakan saat kondisi pasar masih dalam investigasi pihak Kepolisian, apa yang menjadi penyebab kerubuhan tembok ini.

“Kalau dilihat dari data bangunan, ini bukan bangunan lama, tapi baru dibangun tahun 2006. Jadi apa dari faktor konstruksi atau apa, kita tunggu hasil investigasi Kepolisian,” ungkapnya.

Walikota pada kesempatan tersebut meminta kepada camat dan lurah setempat untuk mensterilkan lokasi reruntuhan yang telah diberi garis polisi dan menertibkan warga masyarakat yang masih berbondong-bondong mendekati lokasi tersebut.

Usai mendatangi lokasi, Walikota melakukan ta’ziah ke rumah korban meninggal, Agus Sofyan. Kemudian menjenguk dua korban luka-luka yang masih dirawat di RS Mitra Siaga Texin Kabupaten Tegal. (wasdiun/abdullah alawi)