Pekalongan, NU Online
Bahasa di dalam Al-Qur'an perlu ilmu untuk memahami dan mengamalkan nya, salah satunya adalah makhrajul huruf dan tajwid. Tidak bisa sembarangan dalam melafalkan, sebab nanti maknanya beda.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, KH Muslih Khudlori mencontohkan pelafalan kata 'wedhi'. anak muda 'wedhi' dalam gelap, dan bangun rumah pakai 'wedi'. Yang satu maknanya takut, yang lain bermakna pasir.
"Di telinga kita kedengaran sama, tapi maknanya beda, apalagi Al-Qur'an yang dibaca, perlu seorang guru yang bersanad sampai kepada Rasulullah SAW sehingga tetap terjaga keaslian Al-Qur'an hingga hari akhir, itulah keistimewaan Al-Qur'an dibanding kitab yang lain," terangnya.
Hal itu disampaikan KH Muslikh Khudori, dalam Tarawih dan Silaturahim keliling (Tarhim) PCNU Kabupaten Pekalongan putaran terakhir, di Masjid Jami' Talun, Kec Talun, Kamis (30/5).
Dijelaskan, untuk mendapatkan guru-guru tersebut, maka NU telah menyediakan tempat menempa kader-kader para guru lewat pondok pesantren dan lembaga pendidikan juga perguruan tinggi agar bermanfaat dunia akhirat.
Maka untuk membangun karakter Nahdliyin, lanjutnya, warga NU belajar dari para guru atau kiai baik yang di masjid ataupun mushala untuk mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari hari, berbangsa, dan bernegara.
"Al-Qur'an yang menjadi petunjuk untuk kita semua agar mampu bersaing menjawab tantangan zaman", pungkasnya.
Tarhim putaran terakhir dihadiri pengurus ranting NU se Kecamatan Talun, pengurus MWC NU Talun, Lembaga dan Banom PCNU Kabupaten Pekalongan antara lain LAZISNU, Lesbumi, LPBINU, LP Ma'arif, LTMNU, GP Ansor, dan IPNU, serta warga sekitar Masjid Jami' Talun.
Pada kesempatan itu, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) membagikan 10 paket hari raya untuk dhuafa. Sementara Ketua Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) PCNU Kab Pekalongan mengajak agar Nahdliyin giat dan semangat untuk meramaikan masjid yang berjumlah 779 masjid dan 2.245 mushala yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan Tarhim sebelumnya juga digelar di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama(MWCNU) Lebak Barang dan MWCNU Siwalan. Acara Tarhim di akhiri dengan makan tumpeng bersama warga dan para kiai yang hadir. (Muiz)