Tahlilan 40 Hari Mustasyar NU Kendal

Kendal, NU Online
Sekitar dua ratus santri dan warga membaca surat Yasin dan tahlil di kompleks pesantren Al-Quraniyyah, desa Penanggulan, Pegandon, Kendal, Ahad (25/1) sore. Mereka memperingati 40 hari wafatnya salah seorang musytasyar PCNU Kendal KH Ahmad Zainal Mahmud yang wafat pada 18 Desember 2014 di usia 68 tahun.
<>
Ketua PCNU Kendal KH Muhammad Danial Royyan dalam penyampaian taushiyahnya mengingatkan betapa banyak kontribusi almarhum. Kiai Zainal merupakan seorang yang hafal Al-Quran. Kiai Danial menukil cerita dari Ihya' Ulumuddin di mana seorang murid dari Abdul Wahid bin Zaid mampu melihat dunia tak kasat mata. Murid tersebut melihat ibunya disiksa di alam barzakh kemudian ia menangis.

Abdul Wahid menanyai muridnya kenapa menangis tersedu. Murid itu menceritakan keadaan ibunya. Lalu, Abdul Wahid bersama murid lainnya membaca surat Al-Ikhlash sebanyak 70.000 kali dikhususkan kepada ibu si murid tadi. Setelah itu si murid melihat ibunya tak lagi disiksa. Karena sudah dimerdekakan dengan kiriman Al-Ikhlash tadi.

"Seng penting isine bukan kulitnya, (Yang penting isinya, bukan kulitnya)," ungkap Kiai Danial. 

Kiai Danial menjelaskan, ciri-ciri aswaja pertama memegang teguh Ihya' Ulumuddin. Kedua, senang mengadakan maulidan sampai-sampai peringatan haul yang diisi dengan maulid pula.

Pesantren Al-Quraniyyah didirikan tahun 1975an dengan sederhana oleh KH Zainal hingga sekarang memiliki 260 santriwan-santriwati. Peringatan 40 hari ini dihadiri oleh habaib sekitar Kendal yang ditutup doa oleh Rais Syuriyah PCNU Kendal KH Izzuddin Abdus Salam. (M Zulfa/Alhafiz K)