Daerah

STAINU Purworejo Wisuda 93 Mahasiswa

NU Online  ·  Ahad, 30 Desember 2018 | 14:00 WIB

Purworejo, NU Online
Sebanyak 93 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo telah resmi diwisuda pada Sabtu (29/12) di Aula Kampus setempat, Jl. Pahlawan No. 5 Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah. Prosesi wisuda dipimpin langsung oleh Mahmud Nasir,selaku ketua STAINU Purworejo. Ke-93 mahasiswa yang diwisuda itu terdiri dari 47 mahasiswa laki-laki dan 48 mahasiswa perempuan, dengan IPK tertinggi 3,87 yang diraih oleh Muwafiqotul Alifah.

Turut hadir dalam wisuda ke-25 ini Ketua PWNU Jateng KH Muhammad Muzamil, Kopertais Kemenag Wilayah X H Hasyim Muhammad, Bupati Purworejo dan Ketua KH A. Hamid AK.

Dalam sambutannya, ketua STAINU Purworejo mengatakan bahwa seluruh civitas akademik STAINU Purworejo berkomitmen untuk melakukan perbaikan terus menerus (continous improvement) dalam berbagai bidang, mulai dari perubahan manajemen yang diisi orang-orang yang berkompeten di bidangnya serta standar mutu pengelolaan manajemen keuangan.

"Kini STAINU Purworejo selangkah lebih maju karena memiliki jurnal per-program studi. Banyak ilmuwan, dosen-dosen perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berasal dari berbagai daerah seperti Jogja, Papua, Cirebon, Sumatra, Kalimantan, dan lain-lain bekompetisi masuk di jurnal STAINU Purworejo, sehingga dalam menerima jurnal memilih selektif dan terbuka," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, banyak instansi-instansi di Kabupaten Purworejo dan sekitarnya, baik lokal maupun Nasional telah mempercayakan bekerjasama dengan STAINU Purworejo dalam hal yang terkait dengan tri darma maupun bidang lain.

STAINU Purworejo, masih menurut Mahmud, juga tidak henti-hentinya memantapkan diri untuk menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul.Berbagai cara dilaksanakan STAINU Purworejo untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya melalui pemberian penghargaan kepada civitas akademika yang memiliki prestasi baik di bidang akademik maupun di bidang non-akademik. Penghargaan dosen diberikan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik skala Nasional dan Internasional.

"STAINU Purworejo juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dalam bentuk beasiswa prestasi, beasiswa santri, beasiswa tahfidz, dan lain-lain," tandasnya.

Mahmud juga berharap kepada masyarakat Purworejo, Magelang, Kulonprogo, Kebumen, dan sekitarnya untuk selalu mensupport dan dan mendoakan kampus milik umat ini.

Adapun Kopertais X Kanwil Jateng Dr. Hasyim mengatakan, mengutip kitab  Hidayatul Azqiyah, kalau kita mau mencapai kesuksesan harus melalui proses. Begitu pula untuk mencapai kesusksesan di perguruan tinggi, semuanya harus melalui proses. Di dalam perguruan tinggi, lanjut Hasyim, terdapat standar nasional perguruan tinggi, mulai dari kurikulum sampai sistem penjaminan mutu, semuanya harus ada aturannya, tidak sah jika seseorang diluluskan tidak melalui proses yang ada di perguruan tinggi.

"Semua sarjana yang diwisuda harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang didapatkan berkembang. Insya Allah STAINU Purworejo ini adalah perguruan tinggi yang melaksanakan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sama seperti perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya," ujarnya.

Sedangkan KH Muzamil dalam sambutannya mengatakan, jika seseorang yang berasal dari lulusan Ahlussunah wal Jamaah harus meneladani akhlak nabi Muhammad SAW.

"Ada empat akhlak yang harus dimiliki oleh lulusan sarjana yang menganut Ahlussunah wal jamaah:sidiq, amanah, fatonah dan tabligh. Sarjana di lingkungan NU harus terus menerus mencerdaskan bangsa kita, harus terus menerus meningkatkan taraf hidup bangsa kita. Harus memiliki tanggung jawab moral dan sosial," ujarnya.

Wisuda STAINU Purworejo ini juga dimeriahkan oleh seni tari roro ngigel dari Komunitas Tari Purworejo, Seminar Motivasi, dan musik akustik dari The Paradise Band. (Nurjanah/Abdullah Alawi)