Daerah

STAI Brebes Jajaki Kerja Sama dengan PT di Singapura, Malaysia dan Thailand

NU Online  ·  Selasa, 7 Juni 2016 | 12:01 WIB

Brebes, NU Online
Guna meningkatkan mutu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes, Jawa Tengah menjajaki kerja sama akademik dengan tiga perguruan tinggi (PT) di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Poin-poin yang disepakati antara lain pertukaran dosen maupun mahasiswa di tiga PT luar negeri tersebut sebagai bentuk perluasan kawasan.

Demikian disampaikan Pembantu Ketua I STAI Brebes Wahib Isma sepulang penandatangan, di kampus STAI Brebes, Selasa (7/6).

Ketiga perguruan tinggi tersebut yakni Universiti Sains Islam Malaysia, Pengajian Tinggi Islam Daarul Maarif (Petidam) Patani, Thailand  dan Jamiyah Islamiyah Syech Daud Al Fatoni (JISDA) Yala, Thailand.

Penandatanganan tersebut sebagai rangkaian Muhibah (kunjungan) ke Luar Negeri Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) Kopertis Wilayah X Jawa Tengah, 24-27 Mei lalu.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di ketiga kampus tersebut dengan para Ketua dan Rektor Perguruan Tinggi setempat. “Kami sepaham dengan berbagai program penawaran kerja sama pertukaran mahasiswa dan dosen, di era MEA,” papar Wahib. 

Pihaknya, memang harus membuka diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi terutama dalam ke Islaman. Sehingga saling menguatkan antar perguruan tinggi yang satu dengan perguruan tinggi lainnya yang senafas. 

Ketua STAI Brebes Prof Dr Muhaimin menambahkan, bahwa STAIB siap untuk menghadapi MEA dan perkembangan dunia lainnya. Bukti dari itu, dirinya mengirimkan salah satu pimpinan STAIB untuk menandatangani MoU dengan perguruan tinggi di luar negeri.

Selain itu, untuk meningkatkan mutu dosen, pihaknya juga memberikan berbagai pelatihan antara lain worshop tentang pengujian skripsi bagi mahasiswa yang diikuti 40 dosen pembimbing skripsi. Para Mahasiswa juga sudah melakukan Rihlah Ilmiah di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat. 

Profesor Muhaimin merasa bangga karena STAIB semakin kokoh dan maju apalagi telah mendapatkan SK dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Untuk Prodi PAI (Program Pendidikan Agama Islam) mendapat predikat Terakreditasi B. Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Koordinator Perguruan Tinggi Islam (Kopertais) wilayah X semarang. “Jadi kedudukannya jelas, bukan perguruan tinggi abal-abal tapi perguruan tinggi bermutu,” ungkapnya.

Selain prodi PAI, lanjutnya, STAI-B juga telah membuka prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI) yang pada saat ini memasuki tahun keempat. “Target kami, STAIB akan menjadi Institut atau Univesitas Islam dengan 3 jurusan dan 6 prodi,” tekadnya.

Lebih jauh, Muhaimin menerangkan Prodi Hukum Ekonomi Syariah menjadi jurusan yang makin diminati dan memiliki prospek cerah. Hal ini karena negara-negara barat lebih cenderung berminat dengan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konfensional. “Sehingga lulusan HES nantinya sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia bahkan luar negeri,” ujarnya.

Begitupun dengan Bimbingan Konseling Islam (BKI), masih banyak madrasah yang belum memiliki guru BK. Ribuan guru BK di pendidikan Islam sangat membutuhkan mereka. Diyakininya, STAIB mampu merespon dan memberikan jawaban terhadap tantangan zaman terutama dalam melahirkan sarjana pendidikan yang professional.

Apalagi dengan kelahiran Undang-Undang Dosen dan Guru No 14 Tahun 2005 yang menyebutkan guru dan dosen mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan nasional. “Kami yakin, STAIB banyak peminatnya, terbukti sekarang saja mahasiswanya mencapai 658,” ungkapnya. (Wasdiun/Fathoni)