STAI Al-Qodiri Jember Wajibkan Mahasiswa Kenal Aswaja
NU Online · Ahad, 28 Desember 2014 | 03:01 WIB
Jember, NU Online
Untuk mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan dunia pendidikan, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Qodiri, Jember, bakal membuka enam program studi (prodi) baru tahun depan. Keenam prodi tersebut adalah Manajemen Pendidikan Islam, Ekonomi Syariah, Penddidikan Guru Raudlatul Athfal, Akhwalus Syakhsiyah, Ekonomi Islam, Bimbingan dan Konseling Islam.
<>
Saat ini, perguruan tinggi milik tokoh NU, KH. Muzakky Syah itu sudah memiliki Fakultas Tarbiyah dengan tiga jurusan, yaitu Hukum Islam, Ekonomi Syariah dan Dakwah. “Semua persiapan sudah kami lengkapi. Ijin-ijin dan segala macam sudah kami kantongi. Tinggal buka. Insyaallah tahun depan sudah bisa menerima mahasiswa baru,” ujar Ketua STAI Al-Qodiri, Ahmad Hanisy di sela-sela wisuda sarjana S1 mahasiswa STAI Al-Qodiri di halaman kampus setempat, Sabtu pagi (27/12).
Menurut Ahmad, pembukaan prodi baru tersebut dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam dunia pendidikan. Saat ini, katanya, kebutuhan pasar kerja sudah mulai bergeser kepada keahlian-keahlian yang bersinggungan dengan hukum Islam, misalnya perbankan sudah lama membuka produk syariah. “Dan kami menjawab itu semua dengan pembukaan prodi baru tersebut,” tukasnya.
Di tempat yang sama, pengasuh Pesantren Al-Qodiri, Jember, KH. Muzakky Syah mengatakan bahwa pihaknya mewajibkan semua santri dan mahasiswa paham tentang Ahlissunnah wal Jama’ah. Sebab, katanya, salah satu visi lembaga yang diasuhnya adalah melestarikan paham Ahlussunha wal Jama’ah. “Ini pesantren berdiri karena ulama, karena NU,” jelasnya.
Acara wisuda yang ke-V dan diikuti oleh 172 mahasiswa itu berlangsung cukup meriah. Selain dihadiri wali mahasiswa, acara tersebut dihadiri para ulama, ketua MWCNU dan tokoh masyarakat. (Ayudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua