Daerah

Soal Rohingya, Majelis Buddhayana Indonesia Apresiasi Respon PMII Kota Metro

NU Online  ·  Selasa, 12 September 2017 | 05:06 WIB

Kota Metro, NU Online
Majelis Buddhayana Indonesia menyatakan terharu dan bahagia dengan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro. Aktivitis mahasiswa ini menginisiasi agenda malam peduli dengan masyarakat Rohingya Myanmar. Mereka berdoa agar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro selalu sukses.

Demikian disampaikan Tokoh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Kota Metro Lampung Willyanto di sela-sela doa bersama sekaligus pembacaan pesan damai bersama tokoh lintas agama di Halaman Masjid Taqwa Kota Metro Lampung, Senin (11/9) malam.

“Kami atas nama MBI mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Rakhine Myanmar, tindakan yang dilakukan oleh satuan keamanan Myanmar adalah biadab,” kata Willyanto.

Demi mendukung penyudahan segera konflik dan kekerasan ini Keluarga Besar Buddhayana Indonesia (KBI) mengimbau:

1. Agar semua umat Buddha di Indonesia untuk turut bahu membahu dengan segenap komponen masyarakat dan komunitas lintas agama di tiap daerah untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan guna membantu saudara-saudara  kita Rohingya yang kini mengalami penderitaan luar biasa.

2. Mendorong Pemerintah agar turut aktif memfasilitasi perdamaian di Myanmar melalui forum ASEAN dan PBB sehingga kekerasan dapat segera dihentikan sehingga tercapai keamanan, perdamaian, dan stabilitas berkelanjutan di Myanmar demi kepentingan umat manusia.

3. Kekerasan dan kejahatan kemanusiaan adalah musuh bersama semua agama. KBI tidak mendukung segala tindak kekerasan atas nama agama apapun dan di manapun.

4. KBI mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama memikirkan langkah-langkah lanjutan untuk membantu krisis kemanusiaan ini antara lain dengan turut meringankan beban para pengungsi korban-korban kekerasan tersebut dengan bekerja sama dengan komunitas lintas agama dan pemerintah.

5. KBI sebagai komponen agama Budha Indonesia sejak dahulu hingga sekarang telah mempraktikkan hidup bersama dalam keanekaragaman  sebagaimana yang dijadikan semboyan persatuan bangsa; Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa. Karya leluhur yang diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia lewat karya Mpu Tantular ini menjadi panutan umat Budha yang hidup dengan penuh harmonis dengan agama-agama lain serta semua komponen bangsa lainnya di Indonesia. Konflik di Myanmar yang melibatkan agama dan etnis sama sekali telah menabrak budaya luhur bangsa dan kehidupan beragama yang telah lama dibangun di Indonesia.   

6. Perbuatan jahanam dan pengecut yang dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar lebih pantas untuk dihukum sebagai kejahatan internasional dan kemanusiaan.

Malam doa sekaligus pesan damai untuk Rohingya selain dihadiri ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro, juga dihadiri tokoh agama Islam, tokoh agama Katolik, tokoh agama Protestan, tokoh agama Budha, tokoh agama Hindu, HMI, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, unsur Polres Kota Metro, dan lain-lain.  (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)