Daerah

SMP Madiqa Bangkalan Bekali Peserta Didik dengan Amtsilati

NU Online  ·  Selasa, 14 Agustus 2018 | 10:00 WIB

SMP Madiqa Bangkalan Bekali Peserta Didik dengan Amtsilati

Suasana sosialisasi metode amtsilati.

Bangkalan, NU Online
SMP Madinatul Akhlaq (Madiqa) Konang, Bangkalan, Jawa Timur menyelenggarakan pengajaran Amtsilati yakni metode cepat membaca kitab kuning. Program ini dilaksanakan atas dasar kerja sama antara pihak pengelola lembaga dengan tim Amtsilati.

"Program ini dilakukan secara integrasi dan kolaborasi. Yakni integrasi ilmu umum dan agama, agar peserta didik tidak ahli dalam ilmu umum ansih, tapi juga bisa membaca literasi pada kitab kuning,” kata H Humaidi, Selasa (14/8).

Koordinator pengajaran Amtsilati di sekolah setempat ini menjelaskan bahwa pembelajaran dilakukan setiap hari. “Yakni pada jam sebelum pelajaran umum,” ungkapnya.

Untuk dapat mencapai target yang diinginkan, dalam sepekan dibutuhkan lima hari penggunaan metode amtsilati ini.

Amtsilati sendiri terdiri dari lima  jilid. Jika siswa sudah merampungkan seluruh jilid yang ada, dilanjutkan ke kelas praktik. “Di mana mereka langsung membaca kitab kuning,” jelasnya. Dengan demikian, setidaknya butuh enam hingga setahun agar para siswa membaca kitab kuning, lanjutnya.

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar bisa membaca kitab kuning. “Karena saat ini sudah sulit menemukan pelajar yang mampu membaca kitab, padahal dalam kitab kuning sangat banyak ilmu yang bisa digali. Dari mulai ilmu falak atau hitung-hitungan, dan sebagainya," kata Mudhar selaku Kepala Sekolah SMP Madiqa.

Demi memastikan kemampuan mereka, pihak sekolah mengadakan ujian setiap bulan. “Agar mereka mampu melewati jilid-jilid pada Amtsilati,” katanya.

Dan tahun ini ada puluhan siswa yang sudah siap diwisuda dan diuji kemampuan membaca kitab kuningnya secara langsung.

“Pada acara wisuda sekolah, kita gabung dengan wisuda Amtsilati pondok yang diselenggarakan oleh Darusy Syifa PP Al Ibrahimy. Mereka akan diwisuda langsung oleh penemu metode Amtsilati yakni KH Taufiqul Hakim Bangsri dari Jepara,” pungkasnya. (Alifia Nazla M/Ibnu Nawawi)