Siswa MA Hasyim Asyari Raih Nilai UN Tertinggi
NU Online · Kamis, 30 Mei 2013 | 00:01 WIB
Jepara, NU Online
Ahdyat Zain Athoillah, siswa MA Hasyim Asyari Bangsri Jepara berhasil memperoleh nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi se-Kabupaten Jepara tahun 2013.<>
Siswa kelahiran 20 Mei 1995 itu memperoleh nilai 56,95 enam mata pelajaran (mapel) dengan rata-rata nilai 9,49. Sehingga, Zain menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan peraih nilai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Nilai yang diraih putra Ali Murtadho dan Nur Masnah, tidak instan. Ia harus membekali diri dengan semangat belajar yang tinggi. Zain, siswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) itu mengaku harus susah payah ketika masuk kelas X. Apalagi saat masuk di Hasyim Asyari, ia tidak punya bekal matang tentang mapel eksak.
"Sebelum di Hasyim Asyari saya lulusan MTs Mathaliul Falah Kajen, Pati. Disana kurang ada perhatian khusus mapel eksak. Namun saat di HA saya nekad masuk IPA Imersi yang juga punya nilai plus di bahasa Inggrisnya. Dalam pikiran saya waktu itu, saya yakin bisa," ujarnya.
Alhasil, keingian keras itu pun terwujud. Selain bidang akademik, Zain juga menjadi langganan juara perlombaan tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Beberapa prestasi yang ditorehkannya Juara I Pidato Bahasa Inggris Perseni di Pati tahun 2010. Selain itu, juara I Debat Bahasa Inggris di IAIN Walisongo Semarang pada 2011 serta juara II debat Bahasa Inggris di kampus yang sama tahun 2012.
Kabar membanggakan lain, tahun ini dirinya mendapat beasiswa dari International Islamic Unversity Malaysia (IIUM) dengan beasiswa kuliah penuh selama 4 tahun. Di IIUM, Zain mengambil Jurusan Teknik Biokimia Bioteknologi. "Saya mendapat beasiswa luar negeri itu bermula dari koran bekas di madrasah yang sudah terinjak-injak," bebernya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua