Daerah

Sikapi Era Digital, Ansor Rembang Gelar Ngopi Jurnalistik

Sen, 20 Januari 2020 | 02:45 WIB

Sikapi Era Digital, Ansor Rembang Gelar Ngopi Jurnalistik

Peserta ngopi PC Ansor Rembang (Foto: NU Online/Misbachul Munir)

Rembang, NU Online
Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Muhtarom mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan dengan 'Ngopi' bareng.

"Ngolah Pikir, Ngopeni Pikir. Apapun istilahnya, banyak ide-ide kreatif yang akan terlaksana dari sekedar ngopi. Konsep utamanya adalah Diskusi Sambil Ngopi", jelasnya.
 
Hal itu disampaikan di hadapan belasan peserta perwakilan dari masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Rembang di Gedung Balai Latihan Komunitas Komputer (BLKK) Raudlatut Thalibin, Jumat (17/1) Sore. 
 
Dikatakan, 'Ngopi' kali ini bertema tentang jurnalistik diharapkan kader-kader Ansor mampu menjadi filter setiap informasi yang masuk khususnya lewat media sosial (medsos).
 
"Kita setiap hari, setiap jam, setiap menit selalu disuguhi informasi yang tidak jelas sumbernya. Dan anehnya banyak yang percaya. Maka, melalui ngopi ini kita harus bisa membedakan mana infornasi yang benar dan mana yang cuma hoaks," tegasnya.

Ketua Cabang Ansor, Gus Nadhief berharap ingin menghasilkan gerakan yang tertata rapi, no bottleneck. "Arus saluran informasi sangat besar, akan tetapi di ujung ada tutup botol yang lebih lancip. Hal yang seharusnya tersampaikan malah tersumbat.
 
"Jurnalisme menuntut kreatifitas, siasat teknis,  strategi, dan bisa menampung semua potensi informasi di zaman post modern dari berbagai lini. Ke depan fanspage, media sosial dan website resmi Ansor Rembang sudah perbaikan dan harus lebih mudah di kenal," jelasnya. 
 
Dikatakan, zaman posmo masyarakat tidak mencari kebenaran tapi opini reaktif yang kuat sehingga sering kali kalah dengan kebohongan yang terstruktur dan masif.

Sekretaris PC Ansor Rembang, Pujianto kepada NU Online, Ahad (19/1) mengatakan, hal mendasar yang harus dilakukan saat ini, di mana arus informasi kinerja yang tidak memunculkan inspirasi bagi yang lain. 
 
"Ada sesuatu yang substansial yang harus disampaikan agar setiap informasi sampai pada masyarakat sesuai dengan porsinya," tegasnya.
 
Di akhir acara, para peserta diajak berdiskusi dengan santai. Berbagai usulan ditampung di antaranya mengenai seni menulis dengan baik dan terampil. Langkah nyata apa yang  harus dilatih untuk memantaskan diri di dunia maya dan medsos tanpa merasa terbatasi kebebasan berekspresi.
 
Kontributor: Misbachul Munir
Editor: Abdul Muiz