Daerah

Shalawat Bergetar di Pendopo Wonosobo

Sab, 20 April 2013 | 01:03 WIB

Wonosobo, NU Online
Pendopo Kabupaten Wonosobo bergetar hebat dan dari jauh terdengar sayup-sayup. Suara alunan Maulid yang diiringi hentakan rebana, sehingga malam itu terasa spesial dan khusus karena bertepatan dengan malam Jum'at dimana umumnya muslim mengkhususkan malam tersebut untuk mujahadah, sholawat, dan tahlil.<>

Walaupun gerimis turun membasahi Wonosobo sejak sore hari, Kamis (18/4) lalu, tidak menurunkan minat dan niat dari warga nahdliyyin untuk menghadiri acara tersebut. PCNU, MWC, Fatayat, Muslimat dan tak ketinggalan Ansor dan Banser yang dengan semangat ikut mengumandangkan shalawat bersama.

Acara Dimulai dengan Maulid Simtudduror oleh grup rebana dari Pekalongan, dilanjutkan dengan sambutan dari MWCNU Wonosobo, Bupati Wonosobo dan pengajian inti yang pada Kesempatan ini diisi oleh Habib Lutfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan.

Tak Ketinggalan Lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh semua hadirin dengan semangatnya. Acara ini dihadiri pula oleh Para Habaib dari berbagai daerah serta Pejabat SKPD.

Menurut Syaichu, pengurus MWC NU Wonosobo, kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga nilai dan tradisi shalawat di kalangan Nahdliyyin, 

“Melalui acara ini kami bermaksud untuk minta Do'a Restu dari Habaib dan Alim Ulama guna pembelian tanah dan bangunan untuk kantor MWC, dan yang lebih penting adalah penggalian dana untuk pembelian lahan tersebut," ungkapnya.

"Kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan demi tercapainya program dan tujuan organisasi, Mungkin akan berlanjut terus, sehingga kegiatan NU bisa dilaksanakan dengan lebih optimal," tambahnya.

Banyaknya bencana alam seperti tanah longsor dan angin Puting beliung adalah bukan bala', tapi adalah bentuk Peringatan dari Allah, agar hamba-Nya, selalu ingat dan tidak ingkar pada nikma-Nya, adalah sebagian dari inti yang diberikan oleh Nara Sumber.

"Kita harus introspeksi, dengan lebih mendekatkan diri Pada Allah, sehingga Allah akan lebih menyayangi dan mencintai warga NU Wonosobo pada khususnya dan Indonesia  pada umumnya," pungkasnya.




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Herry BH Â