Daerah

Shalat Gaib dan Istighotsah Nahdliyin Madura untuk Gus Alfa Isnaeni

Rab, 11 Maret 2020 | 23:00 WIB

Shalat Gaib dan Istighotsah Nahdliyin Madura untuk Gus Alfa Isnaeni

Para peserta PKL GP Ansor Pamekasan melakukan istighatsah setelah shalat ghoib berjamaah. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Kabar duka wafatnya Kasatkornas Banser Gus Alfa Isnaeni, tersebar luas dan cepat. Nahdliyin Madura pun langsung bergerak shalat gaib berjamaah dan istighotsah. Itu dilakukan usai shalat Zuhur berjamaah di masjid-masjid.

 

Hal tersebut juga terlihat di sela-sela Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan di Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Polagan, Galis, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (11/3). Bertempat di masjid pesantren, para peserta PKL membaca tahlil, dan zikir bersama untuk almarhum Gus Alfa Isnaeni.

 

"Sejatinya usai shalat Zuhur barusan, peserta PKL dijadwalkan langsung masuk kelas untuk menerima materi gerakan Islam Transnasional. Namun, tim instruktur menginstruksikan agar shalat gaib terlebih dahulu sebelum masuk ke materi," ungkap sekretaris panitia PKL GP Ansor Pamekasan, Nasiruddin.

 

Para kader GP Ansor dan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) banyak yang mengaku terkejut. Itu mengingat informasi kewafatan Kasatkornas Banser sangat mendadak. Kesedihan mendalam melekati mereka.

 

"Informasinya terkena serangan jantung. Kami sangat berduka. Kami bersaksi beliau orang baik. Jutaan kader Banser lahir dalam kepemimpimannya," tegas Nasir, panggilan akrab Nasiruddin.

 

Kepada para peserta PKL, Nasir mengimbau agar tidak larut dalam kesedihan. Fisik Gus Alfa Isnaeni memang sudah wafat, tapi spirit kepemimpinannya di GP Ansor dan Banser masih sangat terasa, mengakar hingga ke tingkat kader terbawah.

 

"Semangat pengabdian beliau di GP Ansor dan Banser sangat membekas di hati kami. Spirit kepemimpinannya adalah inspirasi para kader untuk terus berjuang di NU lewat GP Ansor maupun Banser," tegas Nasir.

 

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kita berdoa semoga almarhum husnul khotimah. Amiin," ujar salah satu peserta PKL GP Ansor, Fathorrahman.

 

Semula sekretaris PAC GP Ansor Kadur, Pamekasan itu mengaku tak percaya dengan kabar wafatnya Gus Alfa Isnaeni, namun langsung dikonfirmasi ke para senior GP Ansor dan Banser. Dia juga melacak di media sosial.

 

"Ternyata valid. Di media massa juga sudah memberitakannya. Gus Yahya Cholil Tsaquf juga menginformasikannya lewat media sosial," terang Fathorrahman.

 

Alumnus Pondok Pesantren Raudlah Najiyah Lengkong Sumenep tersebut bertekad, bersama kader-kader lainnya, akan meneruskan perjuangan Gus Alfa Isnaeni. Terutama dalam spirit menjadi benteng NKRI.

 

"Bolehlah pemimpin kami tiada. Tapi semangatnya dalam membentengi NKRI telah menyatu dan mendarah daging dalam diri kami," tegas Fathorrahman.

 

Usai shalat gaib dan istighotsah, para peserta PKL masuk ruang kelas. Mereka menerima materi lanjutan sesuai jadwal yang sudah disusun oleh panitia.

 

Di awal-awal, suasana penyampaian materi PKL GP Ansor tampak tidak terlalu greget. Tapi pada akhirnya Instruktur atau pemateri dapat kembali menghidupkan forum, yakni dengan membakar semangat peserta bahwa kematian pasti dialami semua manusia. Dan spirit kepemimpinan Gus Alfa Isnaen9 diyakini bakal abadi.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR