Ada satu hidangan khas Timur Tengah di Masjid Riyadh Solo yang disajikan hanya pada saat acara Khatmil Bukhari, yaitu bubur haritsah atau di daerah lain semisal di Gresik dinamakan 'bubur dempul'.<>
Makanan ini terbuat dari campuran biji gandum dengan daging kambing, dan bumbu-bumbu dan minyak samin, yang diaduk terus dalam api kecil hingga keseluruhan dagingnya hancur lumat menjadi suatu adonan yang kental berwarna kelabu pekat.
Bagi yang tidak biasa memakannya, bisa muntah sebelum menyentuhnya. Ada yang bilang seperti muntahan kucing, dan macam-macam persepsi yang negatif. Tetapi bagi yang suka akan makanan berbumbu bernuansa timur tengah, haritsah ini merupakan sesuatu yang sangat istimewa.
Istimewa karena langka, dan istimewa karena rasa yang sangat khas. Orang Indonesia keturunan Arab sendiri sangat rindu akan makanan ini, tetapi konon sudah sulit memperolehnya.
Bahkan tidak hanya orang Arab, masyarakat asli Indonesia pun banyak yang menyukainya. Seperti halnya M Dalhar (24), pemuda asal Jepara ini mengaku suka dengan makanan asal timur tengah ini, ”bubur haritsah ini yang menjadi salah satu daya tarik saya untuk datang ke acara khatmil bukhori," ungkapnya.
Pengunjung yang lain, Alfan Qodri (27), bahkan membawa makanan tersebut untuk dibawa pulang, “untuk anak saya yang masih kecil, biar nular berkahnya,” kata warga Boyolali tersebut.
Tentang bubur Haritsah ini pernah pula menjadi 'kisah indah' tersendiri antara Rasulullah saw bersama istri-istri beliau. Pada suatu hari Rasulullah saw berada di rumah Aisyah ra. Kebetulan pada waktu itu Aisyah sedang memsak bubur haritsah. Apabila bubur itu telah masak dia menghidangkannya kepada Saudah RA dan Rasulullah SAW. Tetapi Saudah lalu berkata, “Maaf, saya tidak suka makanan ini.”
“Demi Allah, kamu harus makan buburku ini atau kusapukan ke mukamu,” jawab Aisyah.
Lalu segera Aisyah mengambil sedikit bubur dan disapukan ke muka Saudah. Begitu juga yang dilakukan oleh Saudah lalu disapukan ke muka Aisyah. Melihat kejadian itu, Rasulullah SAW hanya tersenyum simpul. (Ajie Najmuddin/Red:Anam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua