Daerah

Semangat Zidane dan Sarung Robek Jelang Upacara HUT RI

Jum, 20 Agustus 2021 | 12:00 WIB

Semangat Zidane dan Sarung Robek Jelang Upacara HUT RI

Zidane Adzani Gunawan (tengah) saat pengibaran bendera pada HUT ke-76 Kemerdekaan RI di areal Masjid Jami Lasem, Rembang, Jateng, Selasa (17/8/2021). (Foto: istimewa)

Rembang, NU Online

Pagi itu Zidane Adzani Gunawan (Zidane) beruntung karena memiliki kesempatan menjadi salah satu pengibar bendera saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI yang bertempat di belakang Masjid Jami Lasem, Rembang.

 

Namun ada kejadian yang mengundang tawa peserta upacara 17 Agustus 2021 itu. Saat pemuda berusia 19 tahun tersebut hendak bersiap melakukan gladi bersih sebelum pelaksanaan upacara peringatan HUT RI, ia mengenakan sarung putih yang dipinjam dari rekannya. Tak banyak kata, ia bergegas mengenakan sarung yang di salah satu sisinya ternyata robek.

 

"Waktu itu saya buru-buru karena datang terlambat dan sudah ditunggu teman-teman lain untuk segera gladi bersih. Akhirnya saya pakai begitu saja dan saya tidak tahu kalau memang sudah sedikit robek," ungkap Zidane saat dihubungi lewat telepon, Kamis (19/8/2021).

 

Suasana lokasi begitu ramai dengan hadirnya para pesilat, kader IPNU-IPPNU Lasem, serta beberapa santri, ditambah para kiai yang sudah bersiap mengikuti upacara.

 

Geladi bersih pun dimulai, hingga sampai pada giliran pengibaran bendera, “pengibaran bendera sang merah putih diiringi lagu Indonesia Raya,” seru protokol acara.

 

Zidane dan kedua temannya bergegas menyiapkan diri dan maju. Saat seluruh mata tertuju pada sang pengibar bendera, secara tiba-tiba terdengar suara-suara yang tidak begitu jelas didengarnya dari barisan para peserta upacara. Di situlah Zidane merasakan keanehan, hingga ia menyadari sarung yang dikenakan telah robek begitu parah.

 

"Pada saat saya langkah tegap mau haluan mungkin terlalu semangat, akhirnya robek semakin parah," terangnya.

 

Semangatnya sontak berubah menjadi keciutan, saat mengetahui celana rangkap yang dikenakannya berwarna putih dengan motif bunga warna pink terlihat jelas.

 

Bergegas ia lari sambil menutup robekan sarung yang dikenakan menuju barisan anggota IPNU yang memakai sarung serupa warna putih. Lalu ia meminjam sarung yang dikenakan rekannya itu.

 

Beberapa saat setelah ia mengganti sarung, datanglah Kapolsek Lasem untuk menjadi pemimpin upacara. Dengan berusaha mengembalikan kepercayaan dirinya, ia kembali menghampiri rekan petugas upacara lainnya untuk bersiap melaksanakan upacara.

 

Anggota IPPNU kenakan jaz IPNU

Pada waktu yang sama, semangat menjalankan tugas juga dirasakan oleh Sofina Rizki Apriani. Meski dengan mengenakan jaz yang dipinjam dari seorang rekan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), ia tetap berusaha percaya diri meski menyadari akan banyak mata tertuju padanya.

 

Fina, sapaan akrabnya, mengaku tidak memiliki pilihan lain karena terbatasnya waktu untuk meminjam jaz Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

 

"Kami baru dikasih kabar siang H-1 acara, jadi sore langsung latihan. Kemudian pagi harinya langsung dilaksanakan upacara. Jadi mau bagaimana lagi, saya pakai saja," jelasnya.

 

Meski mengenakan jaz milik IPNU, ia yang baru bergabung menjadi kader IPPNU itu mengaku tetap merasa nyaman dan bangga menjadi bagian dari pengibar bendera.

 

Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan