Daerah HARI SANTRI 2020

Hari Santri Momentum Keaktifan Kembali IPNU Kalisat Jember

Jum, 23 Oktober 2020 | 11:30 WIB

Hari Santri Momentum Keaktifan Kembali IPNU Kalisat Jember

Upacara Hari Santri MWCNU Kalisat Jember, Kamis (22/10). (Foto: Istimewa)

Jember, NU Online

Peringatan Hari Santri 2020 juga diadakan di Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa timur. Di sana, untuk pertama kalinya MWCNU Kalisat mengadakan upacara Hari Santri sejak diresmikan tahun 2015 oleh Pemerintah.

 

Diikuti sekitar 75 santri, upacara dilaksanakan pada jam 07.30 WIB. Sejak persiapan hingga acara berakhir, para peserta tampak sangat antusias. Selain santri hadir pula badan otonom dan para tokoh Ansor-Banser Kecamatan Kalisat.

 

Ismata Arif Gautama, Ketua IPNU MWCNU Kalisat mengatakan, dengan adanya peringatan Hari Santri ini adalah sebagai bentuk bahwa IPNU Kalisat kembali aktif setelah bertahun-tahun vakum.

 

Ismata juga berharap sebagai seorang santri harus tetap mengedepankan moral serta rasa cinta terhadap tanah air dengan membela para kiai serta melawan berita miring. "Apalagi di era globalisasi banyak pemuda yang terkecoh akan arus globalisasi maka dari itu rekan-rekan jangan terkecoh dengan adanya berita miring hingga merusak moral. Tetap menjaga identitas sebagai pemuda dan juga santri,"  tambahnya.


Upacara dimulai dengan khidmat diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud rasa nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga keutuhan NKRI. Kemudian dilanjutkan dengan amanat inspektur upacara. Mahrus Ali selaku Ketua MWCNU Kalisat menyampaikan amanat kepada para santri tentang bagaimana perjuangan santri beserta kiai dalam membela mempertahankan NKRI.


"Tegaknya Negara Kesatuan Repubik Indonesia tidak terlepas dari peran aktif seorang santri dan kiai dalam mempertahankan NKRI. Dengan itu dicanangkan suatu konsep Revolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyekh KH Hasyim As'yari," tegasnya.

 

Pihaknya mengajak para kaum santri untuk sadar akan kewajiban sebagai anak bangsa dengan mengisi perjuangan dan meneruskan hasil perjuangan yang telah diperjuangkan oleh para kiai. 

 

"Sebagai anak bangsa marilah kita mengisi perjuangan da meneruskan hasil perjuangan yang telah di perjuangkan oleh para pendahulu kita dengan berbagai macam hal yang positif dengan program-program yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara," tambahnya.


Pihaknya juga menegaskan kepada para orang tua untuk tetap mengontrol berita dan informasi yang dapat merusak moral bangsa. "Maka dari itu kita sebagai orang tua harus bisa memfilter berita dan bagaimana caranya kita untuk tetap melestarikan nilai akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Untuk generasi dan pemuda hari ini maupun dimasa depan," tegasnya.


Kontributor: Endang Agoestian
Editor: Kendi Setiawan