Probolinggo, NU Online
Selama bulan suci Ramadhan, buah semangka dan blewah menjadi buah yang paling banyak dicari. Kandungan air yang cukup tinggi di dua buah ini menjadi alasan banyak konsumen untuk mengonsumsinya saat berbuka.
<>
Beberapa titik di wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo pun bermunculan pedagang semangka dan blewah. Salah satunya Khusairi (47) warga Desa Muneng Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Dua minggu sebelum bulan puasa, dirinya membuka lapak tepat di depan rumahnya, tidak jauh dari Kantor Kecamatan Sumberasih.
“Kalau sore pembelinya seperti ini ramai sekali dan tidak pernah sepi. Sebab mereka rata-rata membeli buah semangka dan blewah untuk dimakan pada waktu berbuka puasa bersama keluarga,” ungkapnya, Ahad (13/7) sore.
Menurutnya, pembeli buah semangka melonjak drastis selama Ramadhan. Sebelum puasa, 1 truk dengan kapasitas 6-7 ton semangka biasanya habis dalam waktu seminggu. Namun, saat puasa, hanya dalam waktu lima hari, dua truk semangka sudah habis. “Dalam lima hari itu habis sekitar 14 ton semangka dan blewah. Penjualan naik dua kali lipat,” terangnya.
Untuk memenuhi pasokan buah semangka dan blewah, Khusairi mendatangkan dari Kabupaten Sumenep, Madura. Setiap lima hari, kiriman selalu datang. Semangka yang dijualnya adalah semangka merah dan semangka kuning. Namun yang paling banyak diminati adalah semangka kuning. “Kebetulan pas puasa ini bersamaan dengan musim semangka dan blewah. Jadi tidak kekurangan stok,” jelasnya.
Khusairi sendiri sengaja memilih semangka Sumenep karena lebih manis dibandingkan dengan dari daerah lain di Madura. “Sebelum ambil dari Sumenep, saya mengambil dari Bangkalan dan Pamekasan. Rasanya tidak berbeda jauh, tetapi bijinya lebih banyak,” tegasnya.
Harga jual semangka sendiri terbilang murah. Semangka merah dan blewah dijual dengan harga Rp. 3.000 per kilogram. Sedangkan semangka kuning Rp. 4.000 per kilogram. “Meskipun mahal, semangka kuning lebih banyak dicari. Karena rasanya lebih manis dan kandungan airnya jauh lebih banyak,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Husni (30 tahun), pedagang semangka di Jl. Cokroaminoto Kota Probolinggo. Menurutnya, selama Ramadhan permintaan semangka meningkat. Dalam seminggu saja, 10 ton semangka habis terjual. “Sebelum puasa, seminggu maksimal 5 ton saja,” ungkapnya.
Husni mengaku memasok semangka yang dijualnya dari Banyuwangi. Saat puasa, pengiriman dilakukan setiap tiga hari sebanyak 1 pikap berkapasitas 5 ton. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua