Daerah

Sejumlah Tantangan Pelajar NU Bogor

NU Online  ·  Selasa, 23 Januari 2018 | 11:00 WIB

Bogor, NU Online
Tantangan di Kabupaten Bogor pada umumnya kurang lebih sama dengan Jawa Barat (Jabar). Kultur pelajar di daerah penyangga Ibu Kota DKI Jakarta itu, banyak pelajar yang secara amaliyah mengikuti tradisi dan kultur Nahdlatul Ulama (NU), tapi secara pergerakan di lapangan masih gemar melakukan berbagai perilaku kekerasan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jabar Rizki Topananda pada Pelantikan PC IPNU Kabupaten Bogor di Gedung Kesenian dan Olahraga Kabupaten Bogor, Ahad (21/1).

"Tantangan kita (IPNU) ke depan adalah bagaimana bisa memahami gerakan Ahlussunnah waljamaah berikut dengan pemikiran yang bernafaskan NU, sehingga tidak terjerumus dengan pergerakan yang seolah-olah membela Islam secara kaffah (yang) parahnya beranggapan semua permasalahan di Indonesia hanya bisa diselesaikan dengan tata pemerintahan berbasis khilafah islamiyah," katanya.

Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Bogor KH Romdon mengatakan bahwa IPNU merupakan badan otonom NU yang mengelola kelompok atau masyarakat tertentu, yakni pelajar. Program-program PCNU Kabupaten Bogor yang berkaitan dengan pelajar, pelaksananya adalah IPNU.

"Menjadi IPNU tidak cuma saleh, tetap juga harus muslih. Yakni, mesti mampu mentransformasikan ilmu untuk orang lain. Artinya, tanggung jawab NU adalah PR kita bersama untuk memperbaiki keadaan bangsa," katanya.

Ia mengungkapkan, indeks pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Bogor masih sangat rendah. Sebagian besar adalah warga NU. Maka, hal tersebut menjadi tanggung jawab jamaah NU yang berada di struktur. 

"Maka, kita tidak hanya saleh untuk diri sendiri, tetapi harus muslih untuk orang lain. Memberi manfaat bagi keberlangsungan umat. Khairunnas anfa'uhum linnas. Potensi, kemampuan, dan fasilitas yang ada mesti dimanfaatkan dengan sangat baik," kata KH Romdon dalam sambutannya. 

Ia menegaskan bahwa musuh bersama yang mesti segera diberantas adalah keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan yang kian menjadi problematika umat kekinian.

"Keterbelakang, kebodohan, dan kemiskinan adalah musuh kita bersama dan menjadi tanggung jawab kita semua," pungkasnya.

Pada kesempatan itu hadir pula Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid, Majelis Alumni IPNU yang sekaligus Sekretaris Menteri Agama KH Khoirul Huda Basyir, Kapolres Kabupaten Bogor Andi Dicky Pastika Gading, dan pejabat pemerintah setempat. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)