Daerah

Sejumlah Kalangan Siap Jadi Tutor BPUN Waykanan

NU Online  ·  Rabu, 18 Maret 2015 | 15:05 WIB

Waykanan, NU Online 
Sejumlah kalangan berkompeten di bidang pendidikan hingga keagamaan di Kabupaten Waykanan Lampung menyatakan siap turun tangan menjadi tutor Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN). Di antara mereka adalah Ketua Umum Forum Guru Independen Indonesia (FGII) yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Gino Vanollie.
<>
"Meski tidak penuh, mantan Sekretaris Forum Martabat Guru Independen Lampung yang juga guru bidang studi biologi tersebut siap berpartisipasi aktif dalam BPUN," ujar Manajer BPUN Waykanan Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Rabu (18/3).

BPUN merupakan program utama Yayasan Mata Air yang bekerja sama dengan GP Ansor. Program tersebut, ujar Gatot, memiliki tujuan yaitu mengantarkan sebanyak-banyaknya pelajar untuk melanjutkan kuliah di PTN dengan program studi beragam, seperti Kedokteran, Teknik, Ekonomi, Psikologi, Hubungan Internasional, Pertanian, dan lain-lain.

Di Waykanan yang dicanangkan sebagai "Bumi Petani" oleh Bupati Bustami Zainudin, BPUN akan digelar di Pondok Pesantren Assidiqiyah 11, Kampung Labuhan Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan mulai Mei hingga 7 Juni 2015.

"Kami mengundang seluruh pelajar di Waykanan yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri atau PTN untuk mengikuti BPUN. Kami akan menyeleksi 60 pelajar, terdiri dari 30 putra dan 30 putri yang terbaik di Waykanan untuk ikut BPUN," ujar yang juga Koordinator Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau masyarakat jurnalis lingkungan hidup di Lampung itu menambahkan.

Dukungan untuk penyelenggaraan BPUN di Waykanan juga diberikan Dr Farida Aryani, akademisi dari Universita Negeri Lampung (Unila) yang juga Ketua Dharma Wanita Persatuan Waykanan.

"Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Waykanan Sugiharto Pandu juga menyatakan siap menurunkan guru-guru tergabung dalam organisasi tersebut untuk menjadi tutor. Sekretaris Dewan Pembina GP Ansor Supri Iswan juga siap turun tangan. Adapun Pengasuh Pondok Pesantren Assidiqiyah 11 KH Syarfudin juga menyatakan siap menangani langsung perihal kerohanian peserta BPUN," kata Gatot pula.

Penggiat ALiansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung itu menambahkan, secara garis besar, BPUN berbicara tentang tiga hal, yakni: pendidikan, kepemimpinan dan keberagamaan yang ramah.

Model pembelajaran BPUN terdiri dari, mengkombinasikan model belajar tutorial, belajar mandiri, diskusi kelompok, belajar in class dan Outdoor, memadukan dengan Leadership Training, memberikan materi lain nonmata pelajaran seperti leadership, enterpreneurship, life skill, keberagamaan yang toleran dan moderat, dan adanya asrama (camp) bagi peserta BPUN selama pelaksanaan program.

"BPUN sudah berlangsung sejak 2007 dan menghasilkan individu-individu berkompeten. Syukur Alhamdulillah program tersebut bisa masuk ke Waykanan, karenanya sangat sayang jika diabaikan oleh generasi muda calon pemimpin bangsa menginta BPUN memberi harapan kepada pelajar kurang mampu untuk melanjutkan studi ke PTN," ujar pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu lagi.

Program BPUN yang memberikan pendampingan dibidang akademik, penguatan soft skill dan beasiswa studi di PTN di tahun 2015 digelar di 40 kabupaten/kota dari 420 kabupaten dan 94 kota yang ada di Indonesia.

Di Lampung sendiri, BPUN digelar di Waykanan, daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi SUmatera Selatan. Pendaftaran online bisa dilakukan melalui http://mataair.or.id/pendaftaran-bpun-2015/. (Dian Firasta/Abdullah Alawi)