Seandainya Al-Quran Tidak Turun, Kitab Ihya Ulumuddin Layak Jadi Pedoman Hidup
NU Online · Ahad, 2 Juli 2017 | 02:08 WIB
Kitab Ihya Ulumudin merupakan salah satu kitab sangat fenomenal karya Imam Ghazali. Kitab ini berisi kaidah dan prinsip dalam penyucian jiwa. Kitab ini menyeru pada kebersihan jiwa dalam beragama, sifat takwa, konsep zuhud, rasa cinta yang hakiki, merawat hati serta jiwa, dan sentiasa menanamkan sifat ikhlas di dalam beragama.
Menurut Mustasyar MWCNU Ambarawa Kabupaten Pringsewu KH Muhammad Dalhar, kitab yang juga memuat kandungan tentang wajibnya menuntut ilmu, keutamaan ilmu, bahaya tanpa ilmu, persoalan-persoalan dan dasar-dasar dalam ibadah ini pantas dijadikan kitab suci umat Islam seandainya Allah tidak menurunkan kitab suci Al-Quran.
"Seandainya tidak diturunkan Al-Quran, Ihya Ulumuddin pantas menjadi kitab suci umat Islam," tegasnya di kediamannya di dusun Pengaleman ketika menerangkan kualitas kitab yang dipelajari di berbagai pesantren sebagai kajian kitab pamungkas para santri, Jum'at (30/6).
Kiai Dalhar juga rutin mengajar Kitab Ihya Ulumiddin setiap Jumat di Masjid Jami Pengaleman. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua