Daerah

Satgas Covid-19 NU Malang Raya Sukseskan Percepatan Vaksinasi Nasional

Ahad, 20 Juni 2021 | 15:30 WIB

Satgas Covid-19 NU Malang Raya Sukseskan Percepatan Vaksinasi Nasional

Proses vaksinasi oleh Tim Satgas Covid NU Malang Raya, Ahad (20/6). (Foto: NU Online/Madchan Jazuli)

Malang, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) berkomitmen menyukseskan progam nasional yaitu percepatan vaksinasi. Salah satunya, melalui Satgas Covid-19 NU Malang Raya. Jika sebelumnya Satgas Covid-19 Malang Raya memvaksin ratusan aktivis dan organisasi kepemudaan, pada Ahad (20/6), Satgas memvaksin ratusan lansia dan pelayan publik dari beberapa banom NU.

 

Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Malang Raya, dr Syifa Mustika mengungkapkan, total target yang diharapkan sebanyak 700 dosis vaksin. Jumlah tersebut menyasar kepada beberapa banom dan masyarakat umum.

 

"Targetnya Muslimat NU, takmir masjid, guru-guru Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif, juga Satgas kita," kata dr Syifa Mustika.

 

Vaksinasi dipusatkan di Posko Satgas Covid NU Malang Raya yang juga Kantor PCNU Kota Malang Jl Hasyim Asyari no 21 Kota Malang. 

 

Menurut dr Syifa, meskipun Satgas Covid berasal dari Malang Raya, atensi peserta kebanyakan berasal dari masyarakat sekitar Kota Malang. Terlebih kerja sama juga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.

 

Persiapan sudah dilakukan satu bulan sejak dilaksanakan. Turut mengikuti job training yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang karena kebanyan tim satgas berasal dari tenaga medis, ada dokter, perawat, dan sebagainya.

 

"Dimulai dari pelatihan kemudian persiapan mulai dari pendataan, sasaran, dan seterusnya. Alhamulillah karena di NU ini ada banom-banomnya, jadi mempermudah untuk pendataan," ungkap dokter yang juga penulis buku The New Normal Life ini.

 

Kepada NU Online pihaknya juga menururkan, pendataan sudah ditutup sejak tanggal 17 Juni 2021 karena sudah memenuhi kuota dosis vaksin. Pada awalnya hanya 500 mendapat tambahan 200 dosis.

 

Sementara, teknis vaksinasi menurut dr Syifa, alur mulai pengecekan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (KTP). Tiap 50 orang bergantian selama satu jam, dari skrining, pengecekan tensi, vaksinasi, hingga observasi pasca vaksin.

 

Jumlah tenaga media yang diturunkan ada puluhan, ditambah tenaga non medis guna mengarahkan calon yang akan divaksin. Ditambah pengamanan, agar tidak terjadi kerumunan, kebanyak ibu-ibu kadang lalai menjaga protokol kesehatan (prokes).

 

"Satu hari ini, insyaallah bisa. Karena anggota timnya banyak. Timnya tenaga medis ada 30. Kalau nonmedis sekitar 20 sampai 25," ungkapnya.

 

Pihaknya menambahkan, progam vaksinasi selain mendukung progam nasional pemerintah sekaligus juga sebagai bentuk syiar. Terlebih edukasi dari media juga sangat penting, bahwa vaksin itu aman dan halal.

 

"Ini merupakan salah satu ikhtiar buat kita guna supaya pandemi Covid ini bisa segera teratasi," pungkas ungkap perempuan yang dinobatkan Women of The Year Malang Raya 2020 oleh Times Indonesia tersebut.

 

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, vaksinasi partisipasi organisasi keagamaan sosial kemasyarakatan kali ini berjumlah ratusan. Perioritas sasaran masih kepada usia lansia.

 

"Diperkirakan ada sekitar 300 sasaran lansia yang akan divaksin hari ini," kata dr Husnul.

 

Menurutnya, tim vaksinator berasal dari Satgas Covid NU sendiri. dr Syifa Mustika yang menjadi koordinator telah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Dinkes Kota Malang sebelumnya.

 

"Kemarin kita on the job training kelompok vaksinator. Sehingga, mereka sudah punya tim sendiri sebagai vaksinatornya," bebernya.

 

Pihak Dinkes Kota Malang menggandeng semua pihak yang ingin mensukseskan progam vaksinasi. Percepatan vaksinasi merupakan progam nasional, baik memakai Vaksin Sinovak maupun AstraZeneca.

 

"Kita sampai hari ini menghabiskan stok vaksin yang berupa AstraZeneca," ungkap pria yang sekaligus Jubir Satgas Covid Kota Malang ini.

 

Lebih lanjut, dr Husnul berharap, semua tahapan satu hingga tahapan dua untuk vaksinasi lansia dapat berjalan dengan baik. Karena lansia menjadi perhatian di usia yang sudah senja, butuh kekuatan imun untuk menjaga tetap sehat.
 

"Untuk lansia dan pelayan publik minimal kita 99 persen. Sehingga kekebalan atau heard imunity bisa terbentuk atau tercapai. Karena lansia salah satu yang rentan terkena penyakit," pungkasnya.

 

Kontributor: Madchan Jazuli
Editor: Kendi Setiawan