Brebes, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur KH Al-Hafidz Musta’in Syafi’i mengajak kepada seluruh santri alumni Tebu Ireng Jombang untuk mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, negara mendambakan orang yang saleh dan muslih. Dan bila negara dipegang oleh orang saleh dan muslih maka akan aman, tentram serta gemah ripah loh jinawi di bawah lindungan Allah SWT.
Harapan tersebut disampaikan Kiai Mustain saat mengisi pengajian Halal Bi Halal Alumni Santri Tebu Ireng Jombang Jawa Timur dan Alumni santri Al-Falah Assalafiyah Jatirokeh Songgom Brebes, Jawa Tengah di Ponpes Al Falah Assalafiyah Jatirokeh, Rabu (22/6) lalu.
“Negara akan terjaga keamanan dan ketenteraman selama dipegang orang saleh dan muslih,” tegasnya.
Santri, katanya, sudah memiliki dua bekal sebagai orang saleh dan muslih. Namun belum memiliki keberanian untuk mengambil peran. Untuk itu, harus mengambil peran sebelum direbut oleh orang orang yang bertabiat negatif sehingga umat menjadi korbannya.
Untuk mendapatkan orang saleh dan muslih, lanjutnya, tentu harus dicetak sejak dini dengan pendidikan anak sebelum lahir hingga lahir serta proses keberlanjutannya.
Kiai yang berpenampilan necis ini mengajak kepada alumni agar sepulang dari nyantri tetap istiqamah dengan menjadi santri yang saleh dan muslih. Santri harus beda dengan lainnya, karena menganut pendidikan 24 jam dan gemblengan lainnya.
Juga agar memilihkan pendidikan keturunannya dengan pendidikan yang mengutamakan moral. “Pendidikan yang mengutamakan moral, ya nyantri,” tegasnya.
Pengasuh pondok pesantren Al-Falah Jatirokeh Songgom KH Mas Mansyur Tarsudi menambahkan, halal bi halal gabungan ini sudah berlangsung hingga yang keempat kali. Mereka merupakan alumni yang mondok sejak 1984 hingga sekarang, sekitar 5000 alumni.
Kiai Mas Mansyur menilai, lulusan Tebu Ireng mayoritas memiliki andil di dalam pemerintahan RI. Seperti KH Hasyim Asy Ari, Gus Dur, dan lainnya.
“Sepertinya mampu mencetak intelektual muda, pejabat legislatif dan eksekutif serta yudikatif, ada semua,” pungkasnya. (Wasdiun/Muiz)