Daerah

Santri Diharap Berkhidmad kepada Masyarakat

NU Online  ·  Selasa, 14 Juli 2015 | 10:11 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH Moh. Zuhri mengatakan seorang santri tidak hanya dituntut tekun belajar saja, tapi lebih dari itu dituntut untuk mengaplikasikan ilmu yang dihasilkan  sebagai bentuk pelatihan sebelum pulang ke masyarakat.<>

"Dibentuknya Forum Komunikasi Santri (FKS) adalah sebagai wadah para santri ketika libur pesantren dalam menerapkan ilmunya. Belajar berhikmad kepada masyarakat," katanya dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Al-Ghozali Gambiran Lumajang (12/7). 

FKS merupakan wadah pembelajaran santri aktif dalam berorganisasi berbasis kemasyarakatan. Karenanya tidak hanya mengadakan  kegiatan keagamaan, akan tetapi bermacam-macam kegiatan pada umumnya seperti seminar, pondok Ramadhan, lomba-lomba dan lain sebagainya.

Ia juga memberi penghargaan kepada Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ Lumajang)  dan Ibu-ibu PKK Gambiran yang telah bersedia bekerjasama dengan FKS-L dan menjadi pembimbing para santri.

Acara yang dihadiri lebih tiga ratus jamaah meliputi santri aktif, alumni, dan masyarakat berlangsung cukup meriah.
 "Saya senang sekali sebagai alumni melihat santri-santri yang masih berproses di pondok, namun mampu mengadakan kegiatan semeriah ini," ungkap Amin, alumni sekaligus mantan ketua FKS-L masa ibadah 2008-2009.

Adapun acara peringatan Nuzulul Qur'an dimulai sejak pukul 07.00 WIB, dengan khotmil qur'an, istighosah, pengajian umum dan ditutup dengan buka bersama. (Andika Dika/Mukafi Niam)