Daerah

Sanlat Attamur Bandung: Tasawuf dan Tarekat untuk Sucikan Diri

Kam, 31 Mei 2018 | 16:10 WIB

Bandung, NU Online 
Program pesantren kilat (silat) Pondok Pesanten anak jalanan Attamur Kabupaten Bandung mengupas tasawuf dan tarekat dengan tema wihdatul wujud. Kegiatan tersebut berlangsung selama sepuluh hari terhitung sejak Kamis, (24/5/2018) hingga Sabtu, (2/6/2018), dilaksanakan selepas Shalat Tarawih sampai dengan pukul 00.00 WIB.

Menurut pengasuh Attamur, Ajengan Syamsudin AK, tasawuf dan tarekat bertujuan untuk kesucian dan pembersihan hati yang kotor dan mengajak orang lain untuk membersihkan hati pula.

Sementara pengambilan tema wihdatul wujud pada sanlat kali ini, pria usia 43 tahun tersebut mengungkapkan bahwa konsep tersebut seringkali disalahpahami oleh masyarakat karena keterbatasan pengetahuan. 

Padahal, bagi ajengan asal Sukabumi ini, konsep wihdatul wujud merupakan posisi dimana manusia harus berperilaku sesuai apa yang Tuhan perintahkan, dengan mengamalkan sifat-sifat dan nilai-nilai ketuhanan dalam diri masing-masing. 

Sebab dalam praktiknya pemantik atau narasumber kegiatan itu tidak ada yang mengajarkan untuk mendeklarasikan diri sebagai Tuhan selelapas mempelajari tasawuf dan tarekat ini.

"Ya intinya, kegiatan ini mendorong kita semua untuk berpikir, berbuat dan berperilaku sesuai akhlak serta anjuran Tuhan," tambah mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ini.

Ayah tiga anak yang mengidolakan Imam Al-Junaidi al-Bagdadi, Syekh Abdul Qodir Jaelani dan Rabiah  al-Adawiyah ini juga menegaskan bahwa yang menjadi sasaran tasawuf adalah hati. 

Sehingga sangat cocok dijadikan acuan ditengah carut-marut kondisi zaman yang tak menentu ini. Siapa pun dituntut untuk berhati-hati agar tidak terjerumus pada jurang malapetaka karena nafsunya. 

“Sebab nafsu itu harus dikendalikan. Boleh saja melaksanakan tugas dan pekerjaan sesibuk mungkin, tapi harus dibarengi dengan sikap senantiasa berdzikir mengingat Allah, mengingat Zat Maha Gaib, sang pemilik alam semesta dan sang pemilik kehidupan. Karena hanya kepadanyalah kelak kita akan kembali,” pungkasnya. 

Materi-materi yang disuguhkan dalam sanlat tersebut di antaranya:
Metode mempelajari Tasawuf & Tarekat oleh Prof. Dr. Afif Muhammad. MA (Guru besar UIN Bandung)
Definisi, sejarah Tasawuf dan Tarekat oleh Dr.H.Nursamad Khamba (pencetus Prodi Tasawuf Psikoterapi UIN Bandung)
Tarekat dan Tasawuf dalam Al-Quran dan Hadits oleh Prof.Dr. Rosihon Anwar, M.Ag (Dekan Fak. Ushuluddin UIN Bandung)
Tokoh Tasawuf dan Tarekat serta Ajarannya oleh Dr.H. Asep Ahmad Hidayat, M.Ag (Muqaddam Tarekat Tijani)
Tokoh Tasawuf Wihdatul Wujud oleh Dr.Ach.Dhofier Dhuhry (Rektor STF Malang sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah)
Tasawuf Psikoterapi/Psikologi Tasawuf oleh Dr.Hj. Erbayanti, MA (Dosen prodi Tasawuf psikoterapi UIN Bandung)
Tazkiyah an-Nafs & Talqin Dzikir oleh Drs.KH. Arif Ikhwani, MA (Wakil Talqin Tarekat Qodariyah Naksabandiyah)
Walisongo dan perkembangan Tasawuf di Indonesia oleh Dr.H. Ajid Thohir, M.Ag (Dosen Sejarah UIN Bandung)
Tasawuf Zaman Now oleh Kyai Hery Saparudin, M.Pd.I
Transformasi Tasawuf Zaman Now oleh Dr.H.Mukti Ali Al-Qhusairi (Direktur Islam Nusantara Center) bersama Ikhwan Nasution, SH.I (Leadership Motivation
(Elanurlaela/Abdullah Alawi)