Daerah

Sambut Santri Balik Mondok, Ini yang Dilakukan Pesantren Darussalam Jatibarang Brebes

Kam, 16 Juli 2020 | 01:00 WIB

Sambut Santri Balik Mondok, Ini yang Dilakukan Pesantren Darussalam Jatibarang Brebes

Pesantren Darussalam Jatibarang, Brebes gelar simulasi penerapan kenormalan baru (Foto: NU Online/Wasdiun)

Brebes, NU Online
Menyambut kedatangan santri baru, Pesantren Darussalam, Jatibarang Kidul, Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah melakukan simulasi adaptasi kebiasaan baru (new normal). Simulasi dipandu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Brebes, pengasuh, dan pengurus pesantren.

 

"Simulasi penerimaan santri baru menjadi bagian penting dalam penerimaan santri di pondok pesantren, sebagai antisipasi dini penyebaran Covid-19," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Brebes Ahmad Ma'mun saat memimpin simulasi, Rabu (15/7).

 

Selain simulasi, lanjut Ma'mun Tim Gugus Tugas Kabupaten Brebes juga akan melakukan penyemprotan disinfektan secara masal di Pesantren Darussalam pada 4 Agustus atau sehari sebelum para santri kembali ke pondok. Tim dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, TNI/Polri, dan pihak terkait lainnya akan terjun bareng.

 

"Kami akan lakukan simulasi proses kembalinya penerimaan santri ke pesantren dengan penerapan protokol kesehatan," jelasnya.

 

Ma'mun mengatakan, di Pesantren Darussalam untuk santri yang baru kembali ke ponpes akan menjalani dua tahap. Tahap pertama santri yang baru kembali ke pondok akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari di asrama khusus karantina. 

 

"Tahap kedua, santri yang telah menjalani karantina akan kembali lagi ke bilik/kamar asrama masing-masing," ungkapnya.

 

Gandeng Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Brebes, Pesantren Darussalam gelar simulasi kenormalan baru (Foto: Wasdiun)

 

Pengasuh Pesantren Darussalam KH Syekh Sholeh Muhammad Basalamah menjelaskan, ada tiga tahapan yang simulasi yakni tahap persiapan, penerimaan atau pemeriksaan dan tahap pengecekan terakhir.

 

"Untuk tahap persiapan, seluruh santri dianjurkan membawa bekal dan vitamin yang cukup. Selain itu, seluruh santri juga membawa masker dan hand sanitizer," ujarnya

 

Lebih lanjut Syeh Sholeh menyampaikan, bahwa setidaknya santri mengisolasi mandiri di rumah selama satu minggu sebelum berangkat ke Pondok Pesantren.

 

"Saat kembali ke pesantren santri wajib memakai masker, pengukuran suhu badan, dan menunjukkan hasil cek kesehatan dari puskesmas setempat. Sesuai dengan anjuran pemerintah pusat maupun daerah mengutamakan protokol kesehatan," jelasnya.

 

Disampaikan, peraturan itu juga berlaku bagi pengelola pesantren, pengurus, ustadz, dan semua yang terlibat dalam pesantren wajib mensterilkan seluruh area dengan penyemprotan disinfektan. "Pengurus pesantren juga sudah menyediakan fasilitas cuci tangan serta cairan pencuci tangan (hand sanitizer)," tambahnya.

 

Untuk tahap penerimaan lanjutnya, seluruh santri harus melakukan beberapa poin. Di antaranya barang bawaan disterilkan dengan cairan disinfektan, santri dicek suhu tubuh beserta kesehatannya.

 

"Penerimaan Santri Baru pada 5 Agustus mendatang dan yang mengantar dibatasi maksimal 3 orang," ujar Syeh Sholeh.

 

Penerimaan santri di Zawiyah, antara santri dan pengantar dipisah dan seleksi penerimaan santri dibatasi 120 santri. Santri juga harus menyerahkan surat sehat. Apabila ada santri yang diduga terpapar virus Covid-19, maka akan dibawa ke ruangan isolasi sementara.

 

"Sedangkan pada tahap akhir, petugas kesehatan melakukan pengecekan rutin setiap harinya. Selain itu juga dipastikan ruangan belajar dan pesantren aman dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala," pungkasnya.

 

Kontributor: Wasdiun
Editor: Abdul Muiz