Banyuwangi, NU.Online
Puasa, ternyata tidak hanya dimaknai sebagai ibadah ritual semata. Bahkan Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Banyuwangi, memaknai puasa lebih dari itu. Puasa bisa dimaknai secara sosial dan sebagainya. Demikian yang disampaikan Ketua Lakpesdam NU Banyuwangi, Mukhlisin sebelum pembukaan Bursa Buku dan Bazaar Ta’jil di halaman kantor PCNU setempat, Selasa (4/11) sore.
Dengan pemaknaan yang cukup luas tersebut, tambahnya, tidak ada salahnya apabila bulan suci Ramadhan diisi dengan berbagai kegiatan selain keagamaan yang cukup positif. Di antaranya dengan pelaksanaan bursa buku dan bazaar ta’jil dalam rangka mengembangkan tradisi membaca dan berpikir masya-rakat sebagai refleksi Ramadhan dan Nuzulul Qur’an.
<>“Pelaksanaan bursa buku ini sebagai salah satu upaya untuk semakin mendorong produktivitas dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga untuk meningkatkan minat baca, maka acara seperti ini akan menjadi agenda rutin tiga bulanan bagi Lakpesdam NU Banyuwangi,” tandasnya.
Apalagi, tambahnya, sesuai hasil survey dari pihak Gramedia beberapa waktu lalu menyatakan bahwa minat baca masyarakat Banyuwangi ternyata sudah mulai mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan minat baca tersebut, maka sudah sepantasnya apabila diimbangi dengan upaya penyediaan buku-buku. Salah satunya dengan pelaksanaan bursa buku, sebab keberadaan toko-toko buku yang presentatif di Banyuwangi masih belum ada.
Dengan adanya peningkatan minat baca, maka masyarakat Banyuwangi akan semakin memiliki wawasan yang cukup luas. “Dan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap penyelesaian berbagai konflik di Banyuwangi,” ujarnya.
Pelaksanaan bursa buku yang dilaksanakan hingga Sabtu (15/11) mendatang, memamerkan sekitar 500 buku dari 250 judul buku. Bursa buku tersebut hasil kerja sama antara Lakpesdam NU Banyuwangi dengan salah satu toko buku ternama di kota Jember. “Yang jelas kami menawarkan harga yang cukup miring dibandingkan dengan toko-toko buku yang ada,” katanya.
Sementara salah seorang anggota dewan dari FKB, Drs HM Utomo Dauwis, MM yang hadir dalam pembukaan bursa buku tersebut menyambut baik pelaksanaan bursa buku tersebut. Menurutnya, pelaksanaan bursa buku tersebut sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Buku merupakan jendela ilmu pengetahuan. Dengan membaca buku, maka kita akan semakin mengetahui bagaimana dunia di sekitar kita. Kita tidak akan miskin pengetahuan lagi, sehingga pemikiran kita akan bisa semakin berkembang dalam menghadapi segala permasalahan,” tuturnya.
Pelaksanaan pembukaan bursa buku yang dilanjutkan dengan pelaksanaan buka bersama tersebut, ternyata cukup mendapatkan respon positif dari sebagian masyarakat Banyuwangi. Khususnya para aktivis LSM yang ada di Banyuwangi. Mereka ikut menghadiri acara tersebut dan sekaligus ikut berbuka bersama di kantor PCNU. (dmo/ur)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
3
Pengetahuan tentang HKSR Jadi Kunci Cegah Kekerasan Seksual, Begini Penjelasannya
4
Bukan Hanya Kiai, Mustasyar PBNU: Dakwah Tanggung Jawab Setiap Muslim
5
Fatwa Haram Tak Cukup, Negara Harus Bantu Atasi Akar Ekonomi di Balik Sound Horeg
6
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
Terkini
Lihat Semua