Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kubu Raya, Kalimantan Barat menyambangi ke Kantor Redaksi NU Online di Gedung PBNU, Jakarta Rabu (26/12) Sore. Mereka disambut beberapa redaktur NU Online dan tim media sosialnya.
Redaktur NU Online Al Hafiz Kurniawan mendorong pelajar di Kalimantan Barat, khususnya di Kubu Raya untuk aktif menulis berita, opini, dan segala jenis tulisan lain. Khusus di dalam tulisan berita, ia menyampaikan beberapa tips menulisnya.
“Memuat berita tentunya kita harus mengangkat isu sosial yang menarik,” katanya.
Menulis berita, kata dia, jangan sampai hanya fokus isu internal IPNU, tapi kejadian masyarakat di sekitar. Apalagi sekadar berita rutinitas IPNU. Kalaupun terkait internal, seharusnya berita yang bermuatan inspiratif dan prestasi.
Redaktur lain, Abdullah Alawi menjelaskan proses menulis berita mulai dari mencari, mengolah, dan menyajikan data. Selama proses itu berlangsung, seorang wartawan harus sudah menentukan angle berita dengan parameter 10 nilai berita, sehingga mudah ketika menyusun narasi dan menentukan judulnya.
Lalu, lanjutnya, saat menulis, seorang wartawan mana pun, berita disusun berdasarkan rumus 5 W+ 1 H. Bagian-bagian penting dari sebuah berita ditempatkan pada paragraf awal. Paragraf selanjutnya memperkuat, memperjelas dari paragraf sebelumnya.
Ia menegaskan, tidak ada teori menulis yang canggih selain mempraktikannya. Karena itulah, ia kemudian menantang pelajar NU tersebut untuk menuliskan kunjungannya ke NU Online setengah jam selepas pertemuan tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan, teori menulis berita itu hanya tiga, yaitu menulis, menulis dan menulis. Artinya, menulis adalah praktik. Tanpa praktik, semua teori menulis hanya omong kosong. (Ulil/Abdullah Alawi)