Daerah

Sahur Bareng, Habib Syech Jelaskan Ilmu yang Bermanfaat

NU Online  ·  Ahad, 4 Agustus 2013 | 20:03 WIB

Solo, NU Online
Pelajarilah ilmu yang bermanfaat. Apakah itu ilmu manfaat? Yakni ilmu yang mengenalkan dan semakin mendekatkan diri seseorang kepada Allah SWT.<>

“Siapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak tambah petunjuk, akan semakin jauh kepada Allah” tutur Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al Habsyi, di Gedung Bustanul Asyiqin Semanggi Pasar Kliwon Solo, Jumat (2/8) dini hari kemerin.

Cucu Habib Anis Al-Habsyi itu kemudian memberikan perumpamaan. Ada seseorang yang pada awalnya tahu mengusap telinga dalam wudhu merupakan kewajiban atau fardlu. Tetapi setelah belajar dan tahu hukumnya (sunah), lantas ditinggalkan sunah tersebut. “Itulah orang yang jauh”

Mengutip perkataan Imam Syadzili, ilmu yang bermanfaat yakni yang memudahkan taat, menjadikan takut kepada Allah dan taat pada aturan. “Ilmu manfaat dan amal soleh itu satu paket, tak terpisah,” kata Habib Muhammad.

Terkait dengan tema yang dibahas oleh Habib Muhammad, Habib Syech memberikan tambahan keterangan, bahwa seorang hamba tidak akan takut kepada allah, kecuali dengan ilmu hati. Sebab ilmu itu terbagi menjadi dua, ilmu yang hanya di lisan dan yang masuk ke dalam hati.

Ilmu ini mengajarkan untuk senantiasa takut kepada Allah. Hal ini pula yang dapat dijadikan kriteria seorang ulama. Karena ulama adalah orang yang paling takut kepada Allah.

“Akan datang suatu zaman, ulama menjadi orang yang terjelek,” kata Habib Syech membacakan salah satu hadist Nabi.

Menurutnya keterangan ini menjadi ciri zaman akhir. Saat ini, banyak ulama yang tidak punya kekuatan seperti gabus, sebab tipu daya setan yang sangat lembut.

Kajian kemudian berakhir sekitar pukul 02.30 WIB, dilanjutkan acara sahur bersama. Hampir setiap malam hingga tiba waktu sahur, diadakan sejumlah kajian di Bustanul Asyiqin. Tempat ini bisa dikatakan markasnya Majelis Ahbabul Mustofa yang diasuh oleh Habib Syech bin Abdul Qadir As Segaf.

Di gedung yang baru selesai dibangun setahun yang lalu itu, hampir di setiap malam Ramadhan dipenuhi para jamaah. Mereka mengikuti kajian yang diformat panel. Setiap ustaz bergiliran membacakan kitab dari beragam disiplin ilmu. Diantara mereka ada KH Abdullah Sa’ad, Habib Muhammad Al-Habsyi, Ustaz Anshori, Habib Umar As Segaf dan lain sebagainya.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin