Daerah

Safari Ramadhan NU Mimika Gencar Sosialisasikan LTMNU

Kam, 20 April 2023 | 08:00 WIB

Safari Ramadhan NU Mimika Gencar Sosialisasikan LTMNU

Kegiatan Safari Ramadhan dengan mengenalkan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Mimika Papua. (Foto: istimewa)

Mimika, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, Provinsi Papua, Imam Mawardi Maksum mengatakan masjid menjadi ujung tombak dakwah dan sumber perabadan. Masjid yang dikelola dengan filosofi rahmatan lil alamin pasti mengedepank kegiatan kemaslahatan yang metode  pengemasannya mengikuti peninggalan para wali dan shalihin.


Para wali, khususnya Walisongo mengemas syariat langit dengan kemasan tradisi dan budaya setempat sehingga benar-benar membumi.


PCNU Mimika menyadari bahwa peran masjid dan mushala di Mimika belum maksimal dalam kegiatan dan amalan para wali dan masyayikh. Karena itu, "Momen Ramadhan sungguh-sungguh kami manfaatkan lewat kegiatan Safari Ramadhan PCNU Mimika 1444 H. Kami menyadarkan pengurus, takmir, dan Nahdliyyin Mimika untuk bangkit  mengelola masjid mushala sesuai ajaran para wali dan masyayikh NU," terangnya.


Agenda Safari Ramadhan PCNU Mimika merupakan agenda tahunan. Tahun ini Safari Ramadhan PCNU Mimika diadakan sejak Rabu 25 Maret 2023 atau 3 Ramadhan di berbagai masjid dan mushala se-Mimika. 


Memperkenalkan LTM NU

Memasuki malam ke-27 Ramadhan, Safari Ramadhan fokus pada menggencarkan sosialisasi Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) dan pembuatan papan nama masjid atau mushala NU.


Di Mimika, istilah LTM baru dikenal dalam dua atau tiga tahun terakhir. "Di sini, kata takmir itu dipakai untuk menyebut orang yang bertugas membersihkan atau menjaga masjid. Dalam bahasa kita sebut marbot atau dalam bahasa sekolah disebut tukang kebon (Pak Bon)," terang Wakil Ketua PCNU Mimika, Sugiarso.


Menurutnya makna takmir di lingkungan NU itu pengurus masjid atau musholla yang bertugas memaksimalkan peran dan fungsi masjid. 


"Bahasanya orang Timika, pengurus masjid itu disebut DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) atau BKM (Badan Kemakmuran Masjid). Kita menyebutnya takmir mereka menyebutnya DKM. Kita menyebutnya marbot atau Pak Bon mereka menyebutnya takmir. Nah hal hal seperti inilah yang penting dipahami oleh Nahdliyyin yang ngurus masjid dan musholla agar tahu konsep dan istilah di LTM," urainya lebih lanjut.


Kehadiran LTM ini sangat penting untuk wadah silaturahim dan  sarana memakmurkan masjid bersadarkan paham aswaja NU. Menurutnya LTM menjamin amaliyah dan tradisi  NU warisan para wali  bisa dijaga, dilestarikan dan dikembangkan sesuai perkembangan jaman di masjid  NU.


"LTM berfungsi dan berperan layaknya Kementerian atau dinas pemerintahan, seperti melakukan asesemen kebutuhan dan peluang,  menyusun regulasi, kebijakan dan tata tertib. Kegiatan pengembangan dan pelatihan, standarisasi, pengendalian dan pemantauan, proyek percontohan, fasilitasi, studi banding bahkan hingga evaluasi dan audit pun penting dilakukan," lanjutnya.


Diskusi intensif tentang tentang LTM NU usai shalat Tarawih yang dipandu Ketua KTM PCNU Mimika, Widodo ini membawa manfaat dan kesadaran jamaah dan takmir setempat.


"Alhamdulillah masjid kami sudah menjalankan Tarawih 20 rakaat sejak Tim Safari Ramadhan PCNU hadir di masjid kami, Masjid Al Fatrah, pada Rabu 12 April lalu. Terima kasih diskusi intensif dalam memakmurkan masjid telah memantapkan kami menjalankan amalan aswaja," kata Ketua Majelis Taklim Al Fattah, Hj Kamsiti.


Pemberian papan nama
Hal lain yang gencar dilakukan adalah sosialisasi papan nama NU untuk masjid atau mushala.


"Plang atau papan nama ini penting untuk menjaga amaliyah dan manhaj masjid. Ketika ada plang tentu orang mau berbuat aneh-aneh akan berpikir. Identitas itu penting karena setiap kita itu punya identitas, tinggal milih identitas yang asing atau yang terbukti khidmahnya untuk agama dan negara," urai Wakil Rais Syuriah PCNU Mimika, Ust Hasyim Asy'ari saat diskusi LTM dalam rangka Safari Ramadhan PCNU Mimika pada Rabu (5/4/2023) di Masjid Al Ikhlas Kampung Limau Asri, Distrik Iwaka, Mimika.


Program papan nama ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya. "Hingga 19 April 2023 ada 7 masjid/musala yang sudah serah terima plang, dan 7 lainnya dalam proses pembuatan, " kata Wakil Bendahara PCNU Mimika, Moch Aminuddin yang menjadi penanggujawab pembuatan papan nama.


Adanya papan nama ini bukan berarti masjid atau mushala otomatis itu menjadi milik NU. 


"Tidak seperti itu. Plang LTM NU bermakna dalam tata kelola ketakmiran dan kegiatan, khususnya aspek idarah, riayah dan imarah, masjid ini mengikuti LTM. Sedangkan kepemilikan atau sertifikat masjid bisa milik pribadi, yayasan, bahkan diwakafkan ke BHNU atau sejenisnya yang sah secara hukum, " terang Sugiarso lebih lanjut.


Penyerahan plang nama masjid dan.mushala diberikan setelah tarawih boleh Ketua LTM PCNU Mimika, Widodo kepada Takmir Masjid dan mushala setempat didampingi Sekretaris LTM PCNU Mimika, Kholisun.


Editor: Kendi Setiawan