Daerah

Sadar Potensi Konflik di Banyuwangi, IPNU Serukan Toleransi

NU Online  ·  Jumat, 26 Juni 2015 | 04:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banyuwangi terpanggil untuk ikut serta menyosialisasikan pentingnya toleransi kepada para pemuda dan pelajar. Hal itu dilatarbelakangi fakta bahwa intoleransi dan tindak kekerasan seringkali melibatkan pemuda, termasuk pelajar.
<>
Dalam siaran pers yang diterma NU Online, Kamis 925/6), dikatakan, di tengah tingkat heterogenitas masyarakat yang semakin tinggi, tindak kekerasan sebagai bentuk intoleransi menjadi momok yang menakutkan. Seringkali terjadi kasus kekerasan yang bermula dari sikap intoleransi, termasuk terkait masalah keagamaan.

IPNU Banyuwangi mengaku perlu untuk menyerukan toleransi kepada kalangan pemuda dan pelajar guna menumbuhkan sikap ramah dan tak mudah terprovokasi. Di sela-sela buka bersama yang diadakan PC IPNU dan IPPNU Banyuwangi, Sabtu (20/6) lalu, Ketua PC IPNU Banyuwangi menyampaikan pentingnya toleransi.

“Sebagai pelajar dan pemuda NU, kader IPNU dan IPPNU harus menjadi katalisator nilai-nilai toleransi di tengah kehidupan bermasyarakat, ujarnya di Sekretariat II, Genteng Banyuwangi Moh Zakariya Ishaq di hadapan 500 lebih kader IPNU, IPPNU, dan Majelis Alumni.

Pria berkaca mata ini juga mengingatkan tentang potensi konflik sosial di Banyuwangi yang disebabkan isu-isu intoleransi. Sumber daya alam di Banyuwangi yang melimpah dan mulai dieksplorasi, menurutnya, bisa menjadi pemicu konflik horisontal.

“Jangan sampai karena provokasi kepentingan segelintir oknum, kita para pemuda lantas diadu domba dengan isu-isu intoleransi yang berujung kekerasan,” imbuhnya.

Ditemui di tempat yang sama, KH. Saufuddin, salah satu ketua Majelis Alumni juga menyerukan hal yang sama. “IPNU maupun IPPNU sebagai panjang tangan NU di kalangan pelajar dan pemuda harus mengambil peran dalam menjaga staabilitas Banyuwangi. Salah satunya ya dengan ikut menyerukan toleransi, baik dalam beragama maupun dalam kemajemukan sosial lainnya.”

Sementara itu, Ahmad Rosyidi, salah satu kader IPNU menyepakati apa yang menjadi seruan cabang tentang isu toleransi dikalangan anak muda dan pelajar. Beberapa kasus tawuran antar pelajar dan sekelompok anak muda dia sinyalir sebagai bentuk sikap yang tidak peduli terhadap toleransi antar sesama. “Toleransi itu penting untuk anak muda dan pelajar agar tidak mudah tawuran,” pungkasnya. (Mahbib)