Daerah

Saat Gerhana Bermuhasabah dan Bersedekahlah

NU Online  ·  Kamis, 9 Oktober 2014 | 14:17 WIB

Bandung, NU Online
Gerhana bulan total pada Rabu (8/10) mulai pukul 17.25 dan berakhir pada 20.33. Di Masjid Iqomah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung digelar shalat Khusufil Qomar sesudah melaksanakan Shalat Maghrib.
<>
Menurut DKM Masjid Iqomah, gerhana bulan ialah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Karena itu kejadian luar biasa, umat Islam perlu bermuhasabah terhadap diri. "Gerhana bulan adalah semacam keagungan Allah. Untuk mengagungkan kekuasaan Allah, memperbanyak zikir," ujar dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini.

Dia mengatakan bahwa memperbanyak istighfar di saat gerhana bulan adalah sebagai permohonan ampun kepada Allah sehingga pada saat itu tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti bencana alam.

"Istighfar gunanya adalah doa mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, tidak pula terjadi hal bencana yang luar biasa. Memohon ampun pada Allah agar tidak terjadi apa-apa," jelasnya.

Rais Syuriyah Majellis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamata Panyileukan ini juga menjelaskan pentingnya bersedekah saat gerhana untuk membersihkan diri. Logikanya ketika memohon ampun kepada Allah, pasti penyelesaiannya dengan aspek sosial. "Ketika kita berbuat kesalahan pada saat menunaikan haji, maka diselesaikan dengan aspek sosial, seperti melakukan dam," jelasnya.

Tetapi berbeda, lanjutnya, ketika kita mempunyai kesalahan kepada manusia, tidak mungkin meminta maaf langsung kepada Allah sebab perlu meminta maaf terlebih dahulu kepada orang tersebut. "Kalau kesalahan kepada manusia harus diselesaikan kepada manusia. Kalau kesalahan kepada Allah diselesaikan dengan bersedekah," pungkasnya. (Bakti Habibie Yasin/Abdullah Alawi)