Daerah

Ruqyah Tidak Selalu Berkaitan dengan Mistis 

Rab, 11 Desember 2019 | 15:00 WIB

Ruqyah Tidak Selalu Berkaitan dengan Mistis 

Ruqyah merupakan salah satu cara yang dinilai cukup efektif mengobati segala penyakit melalui pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an. (Foto: NU Online/A Syamsul A)

Jombang, NU Online
Anggapan banyak orang bahwa ruqyah selalu identik dengan hal-hal mistis atau gaib kurang tepat. Karena hakikat ruqyah adalah salah satu media pengobatan untuk semua penyakit sekaligus gangguan yang menimpa manusia. Mulai dari penyakit medis, non-medis, psikis hingga pada gangguan yang diakibatkan oleh makhluk gaib dan setan.
 
"Ruqyah memang tidak bisa dilepaskan dengan hal-hal yang berbau mistis atau hal yang gaib. Maka tidak heran jika masyarakat mengaitkan ruqyah itu dengan jin dan setan. Tetapi kita perlu menekankan lagi terhadap masyarakat bahwa ruqyah itu tidak selalu identik dengan jin atau setan," kata Ketua Jamiyah Ruqyah Aswaja atau JRA Jombang, Jawa Timur, Ahmad Marzuqi Abda'u kepada NU Online, Selasa (10/12). 
 
Ruqyah merupakan salah satu cara yang dinilai cukup efektif mengobati segala penyakit melalui pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an. Dari penyakit yang berhubungan dengan medis langsung hingga non-medis. Sesuai dengan salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur'an sendiri adalah sebagai obat dan rahmat untuk orang beriman.
 
"Bahwa penyakit apapun itu bisa diruqyah, baik medis bahkan seluruhnya. Asam urat, kolesterol, setruk, kanker, dan seterusnya. Kemudian nonmedis seperti sihir, dirasuki syetan, disukai oleh jin dan seterusnya. Itu bisa disembuhkan dengan menggunakan dengan ayat ayat suci Al-Qur'an dengan izin Allah," imbuhnya.
 
Ia tidak menafikan tatkala banyak masyarakat yang masih memiliki pandangan miring terhadap keberadaan ruqyah. Karena memang banyak adegan ruqyah yang disorot media hanya saat sedang mengobati orang-orang yang kerasukan jin. 
 
"Khawatirnya seperti yang di TV itu, yang ditampilkan hanya orang-orang kesurupan saja mecahin gelas dan sebagainya. Padahal tidak selalu begitu," jelasnya.
 
Untuk itu, pria yang kerap disapa Gus Dau ini mengimbau agar masyarakat mulai memahami ruqyah secara utuh. Karena menurutnya pemahaman yang setengah-setengah itu akan berdampak fatal, tidak sesuai dengan tujuan ruqyah itu sendiri.
 
Menurut dia, ruqyah memang dianjurkan dalam hal pengobatan. Sejauh menangani penyakit dengan cara ruqyah dirinya mengaku selalu berhasil, berbagai penyakit yang dialami masyarakat banyak yang sembuh dengan diruqyah.
 
"Insyaallah ruqyah efektif, karena banyak masyarakat yang terbantu, yang dadanya sesak selesai diruqyah tidak sesak lagi, yang kepalanya sakit akibat mimpi buruk menjadi sembuh, yang kanker alhamdulillah sembuh," ujar salah seorang Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jombang ini.
 
Kesembuhan penyakit dan segala keluhan pasien, tentu saja semuanya atas izin Allah yang salah satu media atau wasilahnya yakni ruqyah. 
 
"Ruqyah itu adalah sebagai media pengobatan yang utama, yang menyembuhkan tetap Allah. Tetapi kita berikhtiar bagaimana seseorang itu menemukan jalan terbaiknya di dalam kesembuhan," pungkasnya. 
 
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi