Daerah

Roudhotul Muchlisin, Masjid Favorit Selepas Lebaran

NU Online  ·  Kamis, 29 Juni 2017 | 05:29 WIB

Jember, NU Online
Lebaran tahun ini, masjid Roudhotul Muchlisin, Jember, Jawa Timur menjadi salah satu destinasi wisata religi yang cukup favorit. Pemudik bertujuan bersilaturahim kepada orang tua atau sanak famili banyak yang mampir ke masjid tersebut untuk shalat atau sekadar beristirahat sambil memandangi keindahan masjid itu. 

Masjid yang terletak di Jalan Gajahmada, sekitar 2 kilometer dari alun-alun kota Jember tersebut dibangun sangat dengan arsitektur Turki.

"Banyak yang yang datang ke sini shalat duha, atau kalau pas Dzuhur, shalat Dzuhur berjamaah. Atau sedekar foto-foto," terang Sekretaris Takmir Masjid Roudhotul Muchlisin H Mahrus kepada NU Online, Rabu (28/6).

Di dinding barat lantai bawah terdapat kaligrafi surat Ar-Rahman dan Al-Waqi'ah, serta Asmaul Husna yang menghiasi setiap sisi dinding. Sementara di bagian atas, terdapat tulisan kaligrafi surat-surat pendek.

Pilar-pilarnya pun dihiasi ornamen layaknya sebuah istana yang didominasi warna kuning dan jingga. Di beberapa sudut, jajaran kitab suci Al-Qur’an tertata rapi. Tak hanya itu, persis di depan pintu masuk terdapat air mancur dengan hiasan lampu warna warni.

"Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat pembelajaran agama. Mereka yang fasih membaca Al-Qur’an pasti memahami arti dalil-dalil yang dituliskan di tembok, seperti dalil yang menjelaskan tentang bersyukur, dan dalil lainnya tentang memakmurkan masjid," lanjut Mahrus.

Masjid tersebut mampu menampung lebih dari 1.500 orang. Jika dihitung dengan teras dan lantai dua, total bisa menampung 2.500 jamaah. Tempat parkirnya juga sangat luas dan gratis.

Di masjid tersebut juga disediakan tempat menginap, yaitu di lantai dua menara masjid. Penginapan musafir tersebut terpisah dari bangunan  utama masjid, sehinggaa  tidak mengganggu jamaah yang melaksanakan ibadah. 

"Jadi kalau ada yang melakukan perjalanan dan kebetulan sampai di Jember terlalu malam, bisa menginap di sini," lanjut Mahrus.

Masjid tersebut dikelola secara profesional tanpa memungut biaya dari masyarakat umum. Profesionalitas tersebut, bisa dilihat dari kelengkapan petugas masjid, mulai dari Satpam, tukang parkir, cleaning servis, muadzin dan imam shalat lima waktu. 

 "Itu semua agar jamaah terlayani dengan baik," ucapnya.

Pada lebaran Ahad lalu, jama'ah shalat idul fitri meluber hingga memakan tempat parkir. Khotibnya adalah Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)