Daerah

Ribuan Santri Di Garut Kesulitan Air Untuk Mandi

NU Online  ·  Rabu, 3 September 2003 | 15:05 WIB

Jakarta, NU Online
Sekitar 1.500 orang santri dari enam pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Garut, Jabar, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk air minum, bahkan terpaksa banyak yang menyaring air sungai.

Keenam pontren itu, sejak tahun lalu dijamah Proyek Pengembangan Air Tanah (P2T) yang memprogramkan pembuatan sumur artesis dilengkapi pompa air dan instalasi perpipaan untuk masjid.

<>

"Namun, kenyataannya hanya dilakukan pengeboran dan pembuatan bangunan berukuran empat meter persegi," kata seorang pengurus Pontren Al Falah Biru, di Kecamatan Tarogong, Deden Hasbullah, Rabu.

Menurut dia, itu terjadi akibat belum dilanjutkannya proyek tersebut. "Disamping menyebabkan 250 orang santrinya mengalami kesulitan air bersih, juga hasil pembangunannya menjadi terlantar," sambungnya.

Dikatakan pula, kesulitan mendapatkan air bersih menimbulkan penyakit kulit seperti borok dan gatal-gatal, karena mereka terpaksa mandi di sungai.

Kondisi kolam seperti di Kecamatan Limbangan, umumnya hanya berupa sisa genangan nampak berwarna hijau akibat tidak mengalir, tetapi terpaksa dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci.(mkf)